SuaraKalbar.id - Kawasan Sekumpul, Martapura, Banjar diklaim berpotensi menjadi obyek wisata religi karena ramai dikunjungi warga. Kawasan tersebut akan ditata.
Penataan kawasan Sekumpul untuk obyek wisata religi telah dibahas para pemangku kebijakan dan dalam rapat yang digelar di Kantor Bupati Banjar belum lama ini.
Dalam rapat tersebut, diputuskan penataan kawasan Sekumpul akan dilakukan secara bertahap. Adapun waktunya sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran nanti.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan, Dardjat Widjunarso.
Baca Juga:Empat Toko di Martapura Hangus Terbakar, Diduga karena Korsleting Kulkas
Ia menyampaikan penataan akan dilakukan melalui tiga segmen. Segmen pertama yakni di Jalan Ahmad Yani sampai Jembatan Irigasi, termasuk pembangunan gerbang yang menyatu dengan Masjid Pancasila.
"Selanjutnya segmen 2 yakni dari irigasi sampai Komplek Ar Raudhah," ujarnya sepertu dikutip dari Kanalkalimantan.com (jaringan Suara.com).
“Selanjutnya pada segmen 3 akan diteruskan hingga Sekumpul ujung,” sambungnya.
Senada dengan hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Rifqynizami Karsayuda mengatakan penataan kawasan Sekumpul di Martapura yang dimulai tahun 2021 ini, direncanakan rampung pada 2023 mendatang.
Menurutnya, kawasan Sekumpul berpotensi menjadi destinasi wisata religi skala nasional karena banyak dikunjungi peziarah, terutama saat Haul Sekumpul.
Baca Juga:Pemuda Martapura Bobol Brankas Toko Kue, Uang Hasil Curian Buat Beli Boneka
Pada tahap awal Kementerian PUPR mengucurkan dana APBN sekitar Rp 70 miliar. Hingga 2023 mendatang diperkiran dana yang dibutuhkan Rp 200 sampai Rp 250 miliar.
Dia juga mengatakab masyarakat sekitar makam Guru Sekumpul mendukung penuh proyek revitalisasi ini. Ia mengklaim masyarakat di kawasan Sekumpul ikhlas tanahnya dipakai revitalisasi.
“Alhamdulilah masyarakat di Sekumpul bersedia tidak dibayar. Secara sukarela mereka mau menyerahkan tanah atau sebagian bangunan yang terkena pelebaran jalan, itu yang membuat Sekumpul cepat. Masyarakat melakukan secara sukarela sebagai penghormatan terhadap Guru Sekumpul,” ungkapnya.