Tradisi ini hanya dilakukan oleh beberapa suku Dayak yang berada di wilayah pedalam, seperti Dayak Punan, Dayak Kelabit, Dayak Taman, Dayak Penan, dan Dayak Kenyah.
2. Ngayau
Tradisi Ngayau merupakan tradisi yang cukup ekstrem. Tradisi ini disebut juga sebagai tradisi berburu kepala musuh.
Tak semua suku dayak melakukannya. Beberapa di antaranya adalah Suku Dayak Iban, Ngaju dan Kenyah.
Baca Juga:Gaet Pelancong, Naik Dango Dibidik Jadi Agenda Wisata Tahunan Singkawang
Tradisi ngayau pernah disepakati untuk dihentikan pada tahun 1874. Saat itu, suku Dayak Kahayan melakukan pertemuan dengan beberapa suku rumpun lainnya karena tradisi Ngayau dapat menyebabkan perselisihan.
3. Tutang

Tutang juga disebut sebagai tato. Masyarakat Suku Dayak percaya bahwa tato merupakan simbol dari berbagai kekuatan, hubungan dengan Tuhan, perjalanan kehidupan, dan lain sebagainya.
Sebelum melakukan prosesi penatoan, seseorang harus menjalani berbagai ritual tertentu. Uniknya, tradisi ini bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
Bahkan, tato juga bisa dijadikan penanda kedewasaan seseorang. Bagi laki-laki, tato bunga terong menjadi penanda kedewasaan, sedangkan bagi perempuan, tato tedak kassa yang menjadi penandanya.
Baca Juga:Sejarah Tugu Khatulistiwa, Ikon Wisata Tersohor Pontianak
4. Tiwah