SuaraKalbar.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto blak-blakan kalau dirinya pernah down atau terpuruk di depan Deddy Corbuzier.
Prabowo menyebut pemicunya yakni respons orang terhadap dirinya yang ingin mengabdi kepada negara.
Ia menilai, masih saja ada orang yang ingin menjegal langkahnya. Bahkan kata dia, oknum tersebut bisa muncul dari orang-orang di lingkungannya sendiri.
"Harus diakui, kadang-kadang saya down juga. Gue udah niat baik, masih dikerjain. Kadang kita dikerjain oleh teman sendiri gitu," ujar Prabowo seperti dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu (13/6/2021).
Baca Juga:Prabowo Blak-blakan Alasan Mau Gabung Kabinet Jokowi, Dicurigai akan Kudeta
"Tapi sudahlah. Kita mau berbuat baik untuk rakyat. Yasudah, niatnya itu saja," sambungnya.
Kendati begitu, Prabowo berusaha menerima apa yang terjadi. Ia membandingkannya dengan kehidupan masa lalu sebagai tentara yang penuh dengan tantangan.
"Saya terima kasih ke Tuhan, bersyukur. Saat muda muda kita nggak punya apa-apa, apalagi jadi tentara, berkali-kali merasa udah 'saat-saat terakhir'nggak mungkin selamat, masih diberi kesempatan," terang Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus tersebut menegaskan kalau dirinya punya prinsip enggan menyakiti dan menyusahkan orang lain.
Deddy Corbuzier lantas bertanya soal pengkhianatan. Prabowo pun menjawabnya bijak.
Baca Juga:Prabowo Berdamai dengan Jokowi Belajar dari Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu
Ia berkaca dari ajaran para gurunya yang masih diamalkannya sampai sekarang yakni tak boleh membenci ataupun mendendam.
"Guru-guru saya ngajarin gini, seorang pendekar harus berani membela kebenaran, orang lemah, orang miskin. Tapi kamu tak boleh sekali-kali punya dendam, dan benci. No hate and no revenge," pungkas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo membongkar alasan dirinya mau ditunjuk Jokowi jadi menteri. Padahal keduanya merupakan rival saat Pilpres 2021.
Prabowo mengaku bergabung dengan Jokowi semata-mata demi Indonesia. Ia ingin memberi pelajaran politik yang baik bagi anak bangsa.
Menurutnya pemimpin tidak boleh mengedepankan ego ketimbang kepentingan bangsa dan jabatan itu tanggung jawab