Meninggal Mendadak: Pandangan Islam dan Syarat Husnul Khotimah

Manusia pasti mati, tinggal cara yang menentukan manusia meninggal.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 14 September 2021 | 09:59 WIB
Meninggal Mendadak: Pandangan Islam dan Syarat Husnul Khotimah
ILUSTRASI meninggal mendadak

Dalam Islam, seorang Muslim meninggal mendadak dalam keadaan beribadah, maka alangkah nikmatnya kematian tersebut.

Sebagaimana pernah diriwayatkan dari Aisyah radliyallah 'anha, berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengenai kematian yang datang tiba-tiba. Lalu beliau menjawab,

"Itu merupakan kenikmatan bagi seorang mukmin dan merupakan bencana bagi orang-orang jahat." (HR. Ahmad dalam al-Musnad no. 25042, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman no. 10218. Syaikh al Albani mendhaifkannya dalam Dha'if al Jami' no. 5896)

Meski begitu dalam hadis berikutnya, kematian mendadak pun merupakan kemurkaan Allah bagi orang zalim.

Baca Juga:Hukum Murtad dan Kembali Masuk Islam, Begini Menurut Imam Syafi'i serta Hanafi dan Maliki

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud dan Aisyah radliyallah 'anhuma, keduanya berkata, "Kematian yang datang mendadak merupakan bentuk kasih sayang bagi orang mukmin dan kemurkaan bagi orang zalim." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al Mushannaf III/370, dan al-Baihaqi dalam al-Sunan al Kubra III/379 secara mauquf).

"Itu merupakan kenikmatan bagi seorang mukmin dan merupakan bencana bagi orang-orang jahat." (HR. Ahmad dalam al-Musnad no. 25042, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman no. 10218. Syaikh al Albani mendhaifkannya dalam Dha'if al Jami' no. 5896).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak