Muncul DBD Setelah Banjir Sintang, Ini yang Dilakukan Gubernur Kalbar

Banjir yang telah terjadi di sejumlah kabupaten di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dalam beberapa waktu terakhir berangsur-angsur surut.

Chandra Iswinarno
Rabu, 01 Desember 2021 | 18:38 WIB
Muncul DBD Setelah Banjir Sintang, Ini yang Dilakukan Gubernur Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. (Antara/Nuritasya)

SuaraKalbar.id - Banjir yang telah terjadi di sejumlah kabupaten di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dalam beberapa waktu terakhir berangsur-angsur surut. Meski begitu, Gubernur Kalbar Sutarmidji sudah mengantisipasinya.

Dia mengemukakan, saat ini diketahui beberapa penyakit mulai menyerang warga. Kini, pemerintah sudah mendistribusikan obat-obatan ke beberapa daerah terdampak.

“Antisipasi pascabanjir ini terus dilakukan. Obat-obatan telah kita distribusikan, termasuk memantau jenis penyakit yang dialami warga,” kata Sutarmidji seperti dikutip Insidepontianak.com-jaringan Suara.com.

Selain distribusi obat-obatan, Gubernur Sutarmidji juga meminta jajarannya di Dinas Kesehatan mengirimkan alat fogging ke wilayah Sintang. Lantaran di wilayah tersebut sudah ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Alat fogging juga sudah saya minta dikirim ke Sintang karena sudah ada kasus DBD,” katanya.

Baca Juga:Kasus DBD Turun di Kuansing, Dinkes Tetap Waspadai Musim Pancaroba

Sementara itu, Dinas Kesehatan Sintang mencatat ada 34 kasus demam berdarah setelah bencana banjir merendam Sintang dan sekitarnya di wilayah Kalimantan Barat.

"Pasca banjir terjadi 34 kasus demam berdarah yang tersebar di beberapa daerah di Sintang sejak 29 November 2021," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Koordinator PSC 199 Dinas Kesehatan Sintang Azni Firmania seperti dikutip Antara di Sintang.

Azni menjelaskan pesebaran kasus demam berdarah tersebut di antaranya di Puskesmas Nanga Serawai ada delapan kasus, Puskesmas Nanga Tebidah ada sembilan kasus, Sungai Durian tujuh kasus, Tanjungpuri ada empat kasus, Puskesmas Darajuanti ada satu kasus, Dedai satu kasus, Kebong dua kasus, Mensiku satu kasus dan di Nanga Ketungau satu kasus.

Menurut dia, Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya preventif dan promotif serta melakukan penyemprotan poging di daerah yang terkena banjir.

"Kami juga melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan pencegahan penularan Covid-19," ucap Azni Firmania.

Baca Juga:Setelah Pulih dari Infeksi Demam Berdarah, Waspadai 5 Efek Samping Ini

Azni juga mengemukakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang tetap melakukan pelayanan kesehatan langsung di daerah yang terdampak banjir. Khususnya di bantaran sungai.

"Data kami memperlihatkan ada 7. 819 jiwa yang sudah kami berikan pelayanan kesehatan selama banjir yang melanda Sintang," ujarnya. (Yani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini