SuaraKalbar.id - Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis menilai pilih-pilih jenis vaksin, disinyalir menjadi pemicu cakupan vaksin di Kabupaten Bengkayang belum bisa mencapai target.
Menurut Darwis, Satgas yang menggelar vaksinasi kerap menemukan beberapa warga bertanya dahulu, apa jenis vaksin yang akan diberikan.
“Kemudian, ada juga masalah ketakutan terhadap jarum, dan minim informasi jadwal vaksin, serta kesulitan menjangkau tempat vaksin. Ini juga menjadi kendala dalam program percepatan vaksinasi kita,” terangnya Selasa (4/1/2021).
Berkenaan dengan itu, Darwis menjamin semua jenis vaksin fungsinya sama.
Baca Juga:Harga Vaksin Booster Belum Ditetapkan, Kemenkes Ingatkan Jangan Asal Suntik Dosis Ketiga
"Yang pasti, tentunya semua jenis vaksin yang digunakan saat ini aman. Apapun itu jenisnya," katanya.
Terutama demi menciptakan kekebalan tubuh, serta untuk bisa melindungi diri, dari ancaman penularan virus Covid-19.
Darwis menilai, semua jenis vaksin yang digunakan tentunya tak sembarang.
Sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, Dia yakin semua jenis vaksin pun sudah melewati uji klinis tahap tiga dan telah mendapat izin kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:Pemda DIY Prioritaskan Vaksin Booster untuk Guru dan Tendik, Ini Alasannya
“Jadi semua vaksin, apapun jenisnya, sudah mempunyai standar operasional prosedur atau SOP kesehatan yang sangat ketat dan melalui tahapan uji lab dan proses yang panjang. Jadi jangan pilih-pilih lagi,” kata Darwis.
Sekretaris Satgas Covid-19 kabupaten Bengkayang, Bowo Leksono menambahkan, per tanggal 1 Januari 2022, capaian vaksinasi di Bengkayang mencapai 67,33 persen.
Total ada 136.866 jiwa yang sudah divaksin, baik yang menerima vaksin pertama, kedua, nakes dan lansia.
"Memang target kita di Bengkayang 70 persen. Dan kita juga gencar melakukan vaksinasi baik itu dari pemerintah, TNI dan Polri," ucap Bowo.
Sementara untuk stok vaksin masih aman, dan beberapa didistribusikan ke puskesmas-puskemas dan instansi terkait untuk melakukan vaksinasi.