Riset! Vaksinasi Dosis Lengkap Mampu Turunkan Angka Kesakitan dan Kematian Pasien COVID-19

Sedangkan, berdasarkan hasil penelitian itu, 6 pasien lain yang telah divaksinasi dosis lengkap berhasil pulih dari infeksi COVID-19.

Bella
Selasa, 08 Februari 2022 | 20:47 WIB
Riset! Vaksinasi Dosis Lengkap Mampu Turunkan Angka Kesakitan dan Kematian Pasien COVID-19
Ilustrasi vaksin booster, aturan vaksin booster terbaru (Freepik)

SuaraKalbar.id - Kementerian Kesehatan RI, mempublikasikan hasil penelitian RSPI Sulianti Saroso yang menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada pasien COVID-19 yang bergejala sedang-berat yang menjalani perawatan di RS.

Dengan mengambil sampel 12 pasien yang dirawat dengan gejala sedang hingga berat, 6 pasien belum divaksinasi dimana 3 diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan, berdasarkan hasil penelitian itu, 6 pasien lain yang telah divaksinasi dosis lengkap berhasil pulih dari infeksi COVID-19.

Padahal, seluruh pasien teridentifikasi memiliki setidaknya satu penyakit penyerta, yang mana turut memperburuk kondisi pasien sehingga membutuhkan perawatan intensif.

Baca Juga:Akumulasi Covid-19 Jakarta Tembus Satu Juta Kasus, 80.162 Orang Masih Positif

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, 60 persen hingga 70 persen pasien meninggal akibat Covid-19 belum divaksin maupun vaksinnya tidak lengkap.

Hal itu disampaikannya, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (8/2/2022).

"Saya lihat berapa yang wafat, berapa yang dikasih ventilator. Itu (pasien) 60-70 persen belum divaksin atau vaksinnya tidak lengkap. Jadi, masyarakat tolong jangan ragu segera divaksin," katanya, melansir Antara.

Oleh sebab itu, dirinya menekankan pentingnya vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan serta menekan angka kesakitan akibat infeksi Omicron.

"Disiplin prokes itu penting, tolong disebarkan ke masyarakat bahwa jangan kendor untuk memakai masker," katanya.

Baca Juga:Penambahan Kasus Akibat Omicron Dua Kali Lebih Cepat Dari Varian Delta, Satgas: Seminggu 170 Ribu Pasien

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini