Malam Keempat: Dibalas Allah seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Quran.
Malam Kelima: Kemudian dikaruniai Allah seolah-olah sembahyang di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsha.
Malam Keenam: Dikarunia Allah seolah-olah dia thawaf di Baitul Makmur dan dipintakan ampun oleh segala batu dan pasir.
Malam Ketujuh: Dikaruniai Allah seolah-olah ia berjumpa dengan Nabi Musa AS dan membantu Musa melawan Fir’aun dan Haman.
Baca Juga:Keutamaan Salat Tarawih Malam ke-5 Ramadhan, Seperti Salat di Masjidil Haram
Malam Kedelapan: Dikaruniai Allah rahmat sebagaimana Allah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim AS.
Malam Kesembilan: Dibalas Allah ibadahnya seperti ibadahnya nabi kita Muhammad SAW.
Malam Kesepuluh: Dikaruniai Allah rezeki yang baik (halal) untuk khasanah di dunia dan akhirat.

Malam Kesebelas: Dia keluar dari dunia seperti bayi baru keluar dari perut ibunya (suci).
Malam Kedua belas: Dia datang di hari kiamat nanti, wajahnya seperti bulan purnama.
Baca Juga:Ceramah Tarawih Singkat Tentang Keutamaan Sabar di Bulan Ramadhan
Malam Ketiga belas: Dia datang di hari kiamat nanti aman dari segala gangguan.