Singapura Larang Penayangan Film The Kashmir Files, Kritikus Sebut Memicu Sentimen Anti Muslim

Film ini berkisah tentang mahasiswa yang mengetahui orangtuanya yang beragama Hindu dari Kashmir terbunuh di era penuh kekerasan pada 1989-1990.

Bella
Selasa, 10 Mei 2022 | 15:29 WIB
Singapura Larang Penayangan Film The Kashmir Files, Kritikus Sebut Memicu Sentimen Anti Muslim
Singapura larang pemutaran film The Kashmir File. (Antara)

SuaraKalbar.id - Film ‘The Kashmir Files’ akan dilarang tayang di Singapura karena dianggap provokatif, bercerita tentang umat Hindu yang melarikan diri dari kawasan Kashmir tempat mayoritas muslim

Film ini berkisah tentang mahasiswa yang mengetahui orangtuanya yang beragama Hindu dari Kashmir terbunuh di era penuh kekerasan pada 1989-1990.

Dalam film itu, ratusan ribu warga kehilangan rumah dan nyawa setelah mereka dipaksa pindah dari Kashmir.

"Film ini ditolak dari klasifikasi karena penggambaran sepihak dan provokatif tentang muslim dan penggambaran umat Hindu yang dianiaya dalam konflik Kashmir yang masih berlangsung," kata otoritas Singapura dikutip dari Antara, Selasa (10/5/202).

Baca Juga:Membongkar Tradisi Kawin Kontrak dalam Novel Rembulan Jatuh

Pihak otoritas menyebutkan, apa yang ditunjukkan film itu berpotensi menciptakan permusuhan di tengah masyarakat yang beragam, serta mengganggu harmoni masyarakat dengan agama dan ras yang berbeda di negara tersebut.

Namun, Perdana Menteri Narendra Modi memuji film itu, mengatakan film itu menunjukkan kebenaran masa lalu Kashmir yang penuh kekerasan.

Sedangkan kritikus film mengatakan, film tersebut menyajikan fakta tidak akurat dan memicu sentimen anti-Muslim.

News

Terkini

Ia pun berharap, ada bantuan benih padi dari Pemkot Singkawang untuk ditanam kembali.

News | 20:37 WIB

"Jadi lihat lagi nanti bagaimana ke depannya, semoga ada jalan keluarnya," harapnya.

News | 19:31 WIB

Banjir udah berlangsung selama tiga hari, kondisi air terus mengalami kenaikan sejak kemarin

News | 19:03 WIB

Berikut bacaan Surah Yasin dalam abjad latin lengkap dengan terjemahannya:

News | 20:58 WIB

Kejadian amblas sedalam 1 meter lebih dan hampir memakan separuh jalan ini sudah terjadi sejak Selasa

News | 20:28 WIB

Dampak banjir di sentra harga cabai naik. Sejak seminggu yang lalu harganya naik sebesar Rp20 ribu sampai dengan Rp25 ribu per kilogram

| 20:05 WIB

Hasil investigasi dan penyelidikan menunjukkan bahwa berita tersebut tidak benar adanya dan merupakan hoaks belaka

News | 19:57 WIB

Selain produk jurnalisme, stakeholder media juga membutuhkan keberadaan para content creator, influencer, key opinion leaders.

News | 06:20 WIB

Nama asli pelaku Armadi, kalau MiChat bernama Vidya alias Sindi Lin atau Puput Real, pelaku berdomisili di Kecamatan Sebatik

News | 09:36 WIB

Saat dilakukan introgasi terduga pelaku mengakui bahwa ia adalah pelaku dari pembunuhan terhadap NA tersebut

News | 22:16 WIB

Pekerja tersebut melihat bungkusan plastik tersebut dalam keadaan sobek dan terlihat seperti kaki bayi

News | 23:08 WIB

Korban diduga meninggal karena mengalami tindak pidana kekerasan dengan benda tumpul

News | 22:44 WIB

Banjir yang terjadi di Semelagi Kecil merupakan air kiriman dari Bengkayang dan Sambas, hal ini dikarenakan debit air lebih tinggi dibandingkan tanggul yang ada

News | 22:36 WIB

Jadi kemarin, almarhum (Susi) bersama suami, mertua, ipar, dan anaknya didampingi satu orang perawat diangkut dengan kapal menuju Pontianak

News | 21:40 WIB

Saat subuh saya keluar rumah itu sudah banjir setinggi mata kaki orang dewasa. Saya lihat pagi-pagi airnya masih jernih, tidak lama kemudian tiba-tiba air jadi keruh

News | 21:30 WIB
Tampilkan lebih banyak