“Anggota yang melihat Suharjo langsung mengatakan Pak Suharjo ya, kemudian ada suara tembakan peringatan dari belakang dan meminta Suharjo turun dari pondok dan ingin mengajak ke Polres namun memang saat itu Suharjo menolak,” katanya.
Kemudian, ia menjelaskan kalau dirinya juga mengetahui kalau Suharjo masuk dalam DPO Polres Ketapang termasuk juga Suharjo juga mengetahui hal tersebut, hanya saja Suharjo memang tidak mau dibawa ke Polres Ketapang dan meminta persoalan itu diselesaikan di lokasi kejadian.
“Mungkin karena merasa ketakutan dan saat itu dia tidak mau dibawa, dan melihat Suharjo ditarik untuk dibawa makanya ada upaya menahan dan merangkul Suharjo oleh saudara-saudara Suharjo,” jelasnya.
Pada saat insiden anggota akan membawa Suharjo dengan mencoba menjatuhkan Suharjo kemudian Ji’i yang merupakan korban tertembak mencoba merangkul abangnya dan kemudian mencoba menangkap senjata anggota kemudian terjadi insiden tembakan.
Baca Juga:Konflik Lahan, Dua Warga di Ketapang Diduga Ditembak Aparat Saat Panen Sawit
“Mungkin dikira mau ada penembakan makanya Ji’i menangkap senjata anggota dan kemudian terjadi insiden tersebut padahal untuk penodongan senjata saja memang tidak ada hanya tembakan peringatan saja sebelumnya,” katanya.
Terkait, informasi kalau lokasi panen tersebut berasa di dalam HGU perusahaan, dirinya mengaku kalau sepengetahuan dirinya lokasi panen berada di area sertifikat milik warga dan di luar HGU.
“Kalau soal itu diklaim masuk HGU setahu saya tidak benar karena itu diluar HGU dan awalnya tanah ada SKT warga dan sekarang sertifikatnya sudah keluar,” sebutnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana mengatakan kalau kondisi ketiga warga saat ini sudah stabil dan aktif berkomunikasi dengan dirinya.
“Ketiga warga masih dalam proses penyembuhan namun kondisinya sudah stabil semua, artinya upaya memberikan langkah pertama perawatan telah dilakukan dan sekarang kita fokuskan ke penyembuhan,” jelasnya.
Baca Juga:Luhut Hendak Audit Perusahaan Sawit, Namun Diragukan
Yani melanjutkan, upaya lainnya yang dilakukan pihaknya dengan mengimbau masyarakat agar tidak terpancing serta terprovokasi isu-isu tidak jelas dan bersama-sama menjaga kekondusifan Ketapang.