Uang di Rekening Hilang Ratusan Juta, Fatima: Andai Cepat Diambil Tindakan, Tak Mungkin Habis Semua Uang Saya

kalau security nya cepat mengambil tindakan pasti tak mungkin habis semua uang saya, saya nangis

Bella
Jum'at, 10 Juni 2022 | 07:00 WIB
Uang di Rekening Hilang Ratusan Juta, Fatima: Andai Cepat Diambil Tindakan, Tak Mungkin Habis Semua Uang Saya
Fatima (36) menunjukan bukti mutasi transaksi rekening BRI miliknya yabg diretas maling. [Suara.com/Diko Eno]

SuaraKalbar.id - Seorang warga Pontianak Utara, Kalimantan Barat bernama Fatima yang menjadi korban akibat rekening BRI miliknya dibobol oleh orang tak bertanggung jawab menyayangkan respon petugas bank saat dirinya datang melapor.

Kejadian tersebut bermula ketika Fatima menyadari bahwa dirinya baru saja ditipu oleh seseorang yang akan menguasai isi rekeningnya.

Fatima bergegas menuju Bank BRI terdekat untuk melaporkan kejadian yang dialami dan memblokir sementara rekening miliknya.

Namun sayang, sesampainya di Bank BRI terdekat, Fatima tak mendapatkan pelayanan darurat. Fatima justru diminta oleh pihak Bank untuk mencari Bank BRI terdekat lain karena dirinya tak mau mengantri. Padahal penanganan cepat atas situasi itu sangat diperlukan oleh Fatima.

Baca Juga:Layanan BRI Didukung oleh 8.993 Branch Offices dan 221.531 E-channel di 34 Provinsi di Indonesia

"Saya langsung ke BRI, sampai disana saya langsung diarahkan ke kantor polisi dulu sama satpamnya, alasannya ramai, padahal saya ini mau lapor awal dulu bahwa rekening saya ini dibobol, maksud saya diblokir dari bank dulu, bukannya bisa malah saya dilempar ke BRI lain lagi dengan alasan kalau saya mau cepat harus kesana,"ungkap Fatima kepada Suara.com, Kamis (09/06/2022).

Tak ada jalan lain, karena panik Fatima terpaksa mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak BRI. Di tengah perjalanan, kata Fatima, pelaku dengan leluasa terus menerus mengambil uang yang ada direkening miliknya itu.

"Saya bolak-balik ke Bank itu, jadi selama saya kesana kesini itu, disitulah mereka transaksi ambil uang saya, saya ada buktinya, bukti sms yang ambil itu ada semua sms transaksinya. Jadi saya sampai di Bank ternyata saldo sudah habis sisa Rp 50 Ribu di rekening saya," bebernya.

Wanita 36 tahun itu sangat menyayangkan perlakuan sikap dari pihak Bank. Sebab, situasi tersebut baginya adalah sangat mendesak. Apalagi Fatima merupakan salah satu nasabah yang sering bertransaksi di Bank tersebut.

"Kalau pas saya sampai itu, kalau security nya cepat mengambil tindakan pasti tak mungkin habis semua uang saya, saya nangis, Dari situ saya pergi urus ke Polda buat laporannya,"ucapnya.

Baca Juga:BRI Senantiasa Berupaya Memberikan Layanan Melampaui Ekspektasi Nasabah

Sementara itu, terkait kronologi penipuan tersebut, Fatima mengungkapkan peristiwa yang terjadi pada Selasa (8/6/2022) itu bermula saat dirinya menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari BRI.

“dia mengaku dari BRI, dia berbicara kalau ada biaya kenaikan di BRImo Rp 150 per Bulan, m-Banking," katanya.

Dari pembicaraan antara penelpon dan Fatima, dirinya disuruh untuk mengisi formulir. Pihak penelpon, kata Fatima, akan megirimkan formulir itu melalui WhatsApp.

Fatima pun mengikuti arahan yang diberikan oleh pelaku. Dari pengisian formulir itu pelaku berlanjut mengirimkan kode OTP yang dikirimkan melalui telepon Fatima.

"Saya ikutilah petunjuk dia itu, dikirim lewat Whatsapp, pas tulisan di kontak WA itu BRI BRImo. Saya klik link yang dikirim itu, beberapa petunjuk di link itu saya ikuti,"ujarnya.

Setelah Fatima meyudahi telepon, dirinya pun merasa curiga. Saat itu juga dia langsung mengecek saldo melalui m-bangking di handphonenya.

"Saya merasa curiga setelah itu, saya cek rekening saya di m-banking ini. Begitu saya buka m-bangking saya sudah terblokir,"ungkapnya.

Benar saja, saldo yang ada di rekening milik Fatima ludes dibobol maling. Akibatnya, Fatima kehilangan uang senilai Rp 144 Juta.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan membenarkan kejadian tersebut. Pihak yang merasa dirugikan telah membuat laporan.

Jansen juga mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan jangan muda percaya terhadap informasi yang masih belum diketahui kebenarannya.

"Masyarakat lebih berhati-hati, jangan mudah percaya, Cek dan ricek kebenaran informasi melalui sarana media sosial maupun aplikasi yang saat ini banyak tersedia di gadget pribadi. Bila menemukan hal-hal yang mencurigakan segera laporkan ke pihak Polri dan atau pihak berwenang lainnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini