SuaraKalbar.id - Bersikap saling toleransi antar tetangga tentu merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan demi lingkungan yang nyaman dan tentram. Tentu hal ini sering dilakukan oleh beberapa keluarga termasuk pada keluarga yang satu ini.
Lewat video yang dibagikan oleh akun sosial media Instagram @tante.rempong.official, terlihat seorang perempuan yang membagikan moment saat tokonya ia tutup selama 3 hari berturu-turut demi acara hajatan yang digelar oleh tetangganya.
Tak hanya menutup toko, halaman rumahnya pun tampak digunakan sebagai tempat hajatan digelar, bahkan ia juga menuturkan sang tetangga tersebut juga menggunakan listriknya untuk melancarkan acara tersebut.
“Acara nikahan tetangga harus menutup toko sampai 3 hari gak ada penjualan, gak ada pemasukan, dan listrik juga ambil dari toko kami. Alasan kami mengijinkan numpang tempat karena rasa toleransi bermasyarakat,” tulis perempuan tersebut dalam video.
Baca Juga:Viral ABG Citayam Fashion Week Tidur Ngemper di Dukuh Atas, Ujungnya Ditertibkan Satpol PP
Namun bukannya mendapat respon positif dari tetangga pemilik hajatan, perempuan itu menuturkan tetangganya malah memberikan respon sebaliknya dengan tak memberikan balasan apapun tekecuali beras dan mie yang sudah remuk seperti barang bekas tanpa mengucapkan terima kasih.
“Tapi nyatanya pihak yang punya hajatan tidak punya rasa pengertian sama sekali, tiba waktu Munjung, nasi sepiring aja nggak ada yang dikasih keluarga aku, ya udah keluarga aku sabar gapapa toh hanya makanan bisa beli nanti, setelah acara selesai ternyata sama saja, toleransi nol hanya ngasi beras sama mie yang sudah remuk mungkin tidak laku dijual jadi dikasihkan keluarga kami itupun tanpa ucapan terima kasih,” tambah perempuan tersebut.
Video itu kemudian mendapat berbagai respon publik, banyak netizen yang memuji sikap toleransi tinggi perempuan tersebut, namun ada pula yang cukup tak senang dengan sikap tetangganya yang dinilai tak berperasaan.
“Contoh buruk buat orang kita nih. Budget minim bikin acara kondangan, bikin orang senang kaga, nyusahin orang iya,” tulis netizen.
“Emang keterlaluan sih.. Toleransi ya toleransi tapi ini soal dapur harusnya lebih mengerti.. Setidaknya munjungi harus setiap hari Toh hajatan masak-masak banyak.. Percuma kalau meriah tapi tetangga kanan kiri kesusahan nggak dibantu.. Semoga jadi pengalaman dan pelajaran kita semua, toleransi BUKAN dengan membuat salah satu menderita tapi saling menghargai, mendukung dan memudahkan...,” ketik netizen.
Baca Juga:Polisi Dapat Perlawanan Saat Penggerebekan di Deli Serdang, Mobil Dibalikan
“Kebangetan. Jangan sampai kita bikin acara yang malah merugikan orang lain. Apalagi acara memulai kehidupan baru,” tambah yang lain.
Kontributor: Maria