SuaraKalbar.id - Prostetis dan ortotis dari Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Fakhri Rekha Utama mengungkapkan bahwa kondisi yang sangat lemas dan terkualai pada bayi bisa menjadi salah satu gejala cerebral palsy.
Mengutip dari laman Halodoc, Cerebral Palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak dan tonus otot atau postur tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang dan paling sering terjadi sebelum lahir.
Cerebral Palsy dapat menyebabkan gangguan pada otot sehingga sulit bergerak.
"Gejala awalnya misalnya pas lahir, bayi lemas banget, enggak nangis sama sekali. Kalau diangkat dia terkulai," ungkap Fakhri di Jakarta, Sabtu.
Baca Juga:Orang Tua di Sumsel Diberi Nama Anak Perdy Sambo: Karena Gagah Dan Ganteng
Fakhri menjelaskan, kondisi bayi yang lemas dan terkuali bisa terjadi karena pada penderita cerebral palsy, terdapat hambatan saat otak akan mentransfer sinyal ke otot. Akibatnya, otot tak mampu menangkap sinyal dari otak sehingga dia tak memberikan respon berupa gerakan (motorik).
Dirinya juda mengungkapkan, faktor risiko cerebral palsy bisa terjadi karena adanya masalah saat prenatal (sebelum kelahiran), natal (kelahiran), dan postnatal (setelah kelahiran).
"Saat prenatal, kebanyakan kasusnya karena kekurangan gizi si orang tua atau pernah terbentur, trauma, kecelakaan, padahal otak bayi di dalam kandungan sudah mulai berkembang," kata Fakhri.
Adapun untuk mencegah terjadinya cerebral palsy pada bayi, para ibu hamil disarankan selalu memperhatikan asupan gizinya dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memeriksakan kandungan secara rutin.
"Sementara saat natal, bisa jadi karena bayi terlilit tali pusar sehingga dia kekurangan oksigen di otaknya. Kalau postnatal, bisa jadi waktu lahir ya normal-normal saja. Tapi dia tiba-tiba panas, demam tinggi sampai 40 derajat celsius, dan ini bahaya sekali bagi bayi. Panas dengan tinggi segitu sampai kejang-kejang, itu akan merusak sel-sel otak dan mempengaruhi ke bagian otot-otot tubuhnya," kata Fakhri.
Baca Juga:Heboh Bjorka Ungkap Otak Pelaku Pembunuhan Munir, Ungkap Detil Kronologinya
Sayangnya, menurut Fakhri, kebanyakan orang tua menganggap bayi yang terkulai lemah sebagai hal yang wajar karena ototnya belum berkembang. Hal itu terkadang mebuat para orang tua terlambat menyadari bahwa anaknya menderita cerebral palsy.
- 1
- 2