SuaraKalbar.id - Warga binaan Lapas Kelas IIA Pontianak kembali kedapatan mengendalikan narkoba jenis sabu yang diambil dari negara tetangga Malaysia. MD berperan sebagai penghubung antara AB ke K di Malaysia (DPO) untuk mengambil lima bungkus narkotika jenis sabu.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit, mengatakan jika tim terpadu mendapat informasi dari masyarakat akan ada transaksi narkoba di wilayah Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, pada Jumat (23/9/2022) lalu.
“Setelah dilakukan penyelidikan, Petugas menemukan AB namun dari pelaku tersebut petugas tidak menemukan barang bukti, namun petugas terus menginterogasi AB,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (8/10/2022)
Akhirnya narkoba jenis sabu berhasil diamankan petugas di sebuah kebun sawit Dusun Setogar Desa Sotok Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau didalam sebuah tas berisi 5 kilo sabu.
Baca Juga:Gebetan Selalu Memperhatikan Kamu? Ini Tanda-Tanda Dia Juga Naksir Kamu
“AB mengakui sabu tersebut akan diserahkan kepada YS Selanjutnya, dilakukan interogasi dan pemeriksaan alat komunikasi dari AB dan YS mengarah adanya keterlibatan MD seorang warga binaan Lapas Klas II A Pontianak,” tambahnya.
Kadiv Pas Kemenkumham Kalbar Ika Yustanti menambahkan, adanya keterlibatan warga binaan dalam kasus narkoba jika pihaknya menyadari kecepatan pengungkapan kasus sangat diperlukan. Sehingga pihaknya memberikan akses yang cepat untuk kasus seperti ini.
“Kami koordinasi dengan kalapas, untuk menyerahkan warga binaan yang terlibat dalam kasus berikut barang bukti dua buah handphone milik MD,” tutur Ika
Ika mengakui adanya kelemahan dalam pengawasan sehingga kembali ada Warga binaan yang terlibat dalam kasus narkoba. Namun pihaknya terus berkomitmen mengantisipasi penyelundupan barang – barang terlarang.
“Melakukan razia terhadap barang dan orang yang masuk , termasuk rajia pada blok – blok hunian,” ungkapnya.
Baca Juga:Kontroversi Gubsu Edy Rahmayadi, Terbaru Ngaku Pernah Cicip Narkoba saat Tugas di Batam
Kemenkumham masuk dalam tim terpadu yang turut memberantas peredaran narkotika di Kalimantan Barat bekerja sama dengan stakeholder terkait.