Peringati Hari Santri Nasional Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono: Jaga Martabat Kemanusiaan

Peringatan Hari Santri tahun ini mengangkat tema Berjaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.

Denada S Putri
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 20:13 WIB
Peringati Hari Santri Nasional Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono: Jaga Martabat Kemanusiaan
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2022. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Hari Santri Nasional 2022 di Kota Pontianak diperingati dengan menggelar upacara di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Sabtu (22/10/2022). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bertindak selaku Inspektur upacara.

Ia mengatakan, peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata. Hari Santri adalah milik semua.

Ia menegaskan, milik semua yang ia maksud adalah komponen bangsa yang mencintai tanah air. Milik mereka negara ini akan memiliki keteguhan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

“Karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat, apapun latar belakangnya untuk turut serta merayakan Hari Santri, yakni dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia,” ujarnya, dikutip dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com di hari yang sama.

Baca Juga:Peringati Hari Santri Nasional, Arief Ajak Santri Jaga Persatuan Bangsa

Melalui momen upacara peringatan Hari Santri Nasional ini pula, ia mengajak bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kyai santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama.

Peringatan Hari Santri tahun ini mengangkat tema ‘Berjaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’. Maksud tema tersebut adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.

“Ketika Indonesia memanggil santri, tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara,” tutur Edi.

Ia menjelaskan, dahulu ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga berperang melawan penjajah, menggunakan senjata seadanya seperti bambu runcing. Berbagai penjuru, para santri ikut berjuang melawan penjajah.

Ia melanjutkan, di Surabaya, resolusi jihad yang digelorakan KH Hasyim Asyhari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda terdepan perjuangan.

Baca Juga:Santri Diminta Terus Manfaatkan Ini untuk Berdakwah

"Di tempat lainnya juga sama, para santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah. Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamasikan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen. Kyai Haji Wahid Hasyim, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini