SuaraKalbar.id - Pulau Galang yang terletak di Kota Batam, Kepulauan Riau menjadi salah satu opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya yang terus mendarat di Indonesia.
Opsi tersebut pertama kali dicetus oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat membahas soal keberadaan para pengungsi Rohingya yang terus bertambah setiap harinya. Menurut Ma'ruf salah satu pertimbangannya karena Pulau Galang di Batam sempat digunakan untuk menampung pengungsi asal Vietnam beberapa puluh tahun silam.
"Dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti itu," kata Ma'ruf di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat yang disiarkan di kanal YouTube Wakil Presiden RI, Rabu.
Menurut Ma'ruf, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah atas hal ini. Apalagi saat ini, keberadaan para pengungsi sudah mendapat reaksi dari masyarakat sekitar.
"Saya kira pemerintah harus mengambil langkah-langkah [solutif]. Mereka [pengungsi Rohingya], bagaimanapun ini kemanusiaan. Karena kemanusiaan, harus kita tanggulangi," kata dia.
Atas dasar kemanusiaan, kata Ma'ruf, keberadaan para pengungsi Rohingya tidak mungkin ditolak. Namun, kehadiran mereka juga harus dipertimbangkan, sehingga tidak menambah beban Negara.
"Selama ini, kan tidak mungkin kita menolak, tetapi juga tentu kita mengantisipasi jangan sampai kemudian ada penolakan oleh masyarakat," katanya.
"Kemudian bagaimana supaya juga mengantisipasi jangan sampai nanti terus lari, semua larinya ke Indonesia, ke sini. Itu menjadi beban," lanjut Ma'ruf.
Faktanya, Pulau Galang memang sempat menjadi camp penampungan para pengungsi dari vietnam. Selain itu, Pulau Galang juga sempat menjadi lokasi bagi para penderita Covid-19 beberapa tahun silam. Berikut ulasannya.
Baca Juga:Ma'ruf Amin Minta Masyarakat Tidak Lengah Terhadap Pontensi Konflik Pemecah Persatuan
Jadi Kamp Pengungsi Vietnam
![Pulau Galang, Batam (Dok. DJKN)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/07/69576-pulau-galang.jpg)
Penampungan Pengungsi Vietnam Awal mula pulau Galang menjadi tempat pengungsian warga Vietnam adalah karena adanya pergolakan
Gejolak politik yang melanda Vietnam tahun 1970-an membuat para penduduk pergi meninggalkan negara itu. Mereka nekat lari menggunakan perahu ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Riau menjadi salah satu tempat yang dituju, awalnya mereka ditampung di beberapa bangunan yang disediakan oleh pemerintah setempat. Namun jumlahnya kian meningkat diperkirakan mencapai 250 ribu jiwa, pemerintah lalu menyediakan lokasi khusus di Pulau Galang seluas sekitar 80 hektare untuk mereka.
Jadi tempat bersejarah dan terdapat situs-situs peninggalan
![Situs peninggalan pengungsi Vietnam di Pulau Galang (Dok. DJKN)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/07/44851-pulau-galang.jpg)
Pulau Galang sebagai kamp pengungsi Vietnam resmi di tutup pada Tahun 1996. Namun bekas-bekas peninggalan pengungsi Vietnam masih tersisa hingga saat ini.
Beberapa peninggalan bersejarah para pengungsi Vietnam yang ada di Pulau Gelang diantaranya bangkai perahu tradisional, museum, tempat ibadah berbagai agama, taman, rumah sakit, bahkan hingga gedung perkantoran. Ada juga sebuah patung yang diberi nama Humanity Park atau ‘Sacre of Humanity’ yang menyimpan sebuah kisah tragis dibalik Humanity Statue di pulau Galang.
Terdapat Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) di Pulau Galang
![Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) di Pulau Galang (Dok. DJKN)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/07/69471-pulau-galang.jpg)
Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, pada Maret 2020 pemerintah Indonesia mengoperasikan sebagai RSKI untuk pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV2 (Covid-19) di Pulau Galang. Rumah sakit tersebut dikhususkan untuk merawat Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari negara tetangga, antara lain Singapura dan Malaysia.