Pulau Gelam: Pasir Kuarsa akan Ditambang, Nelayan Tradisional Terancam

Kita ini kan selaku masyarakat gak izinkan, cuma sepertinya ada yang tersembunyi, ada yang merasa berkuasa disitu jadi dia ngizinkan,

Bella
Rabu, 14 Februari 2024 | 15:05 WIB
Pulau Gelam: Pasir Kuarsa akan Ditambang, Nelayan Tradisional Terancam
Potret aktivitas nelayan Cempedak. (Tim Liputan Investigasi)

SuaraKalbar.id - Gemuruh suara mesin lepeh, jadi penanda pagi telah menyingsing di desa kecil ini. Suara kokok ayam kalah, apalagi suara alarm ponsel.

Salah satu yang terbangun oleh raungan mesin perahu tradisional itu adalah Salmin, seorang laki-laki berusia 40 tahun yang berasal dari Negeri Gajah Putih, Thailand, yang hingga kini menetap di Pulau Cempedak, salah satu Desa di Kendawangan Kiri, Ketapang, Kalimantan Barat.

“Saya datang ke Cempedak tahun 2000. Istri saya asli orang sini. Tapi keturunan istri dulu dari pulau Gelam sejak beberapa puluh tahun lalu dan kemudian kami tinggal disini,” ucap Salmin pelan saat ditemui di rumahnya, November 2023 lalu.

Terlihat masih mengantuk, Salmin tak merepotkan diri mencari kudapan sepotong roti atau nasi. Alih-alih ia malah membakar sebatang rokok, menghisapnya, selang-seling dengan menyeruput segelas kopi hitam.

Baca Juga:Nelayan Perempuan Pulau Gelam Paling Terancam Tambang

Salmin berprofesi sebagai nelayan, pekerjaan umum yang sudah diteladani oleh masyarakat Cempedak bahkan Kendawangan. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ketapang dan Badan Pusat Statistik Ketapang dalam buku Ketapang Dalam Angka, pada tahun 2019, jumlah nelayan Kendawangan sebanyak 1.203 jiwa. Tahun 2020 bejumlah 2.640 jiwa, tahun 2021 berjumlah 2.698 jiwa, tahun 2022 berjumlah 2.698 jiwa dan yang terbaru tahun 2023 berjumlah 2.856 jiwa.

Telah menjadi nelayan selama puluhan tahun, Salmin memiliki alat tangkap yang cukup lengkap untuk digunakan di setiap musim ikan.

“Saya punya jenis-jenis jaring itu ada rempak, jaring ukuran paling kecil tapi ndak semua nelayan punya. Ada juga jaring untuk menangkap kepiting, ranjungan, lobster, nah kalau ini hampir semua nelayan disini punya,” tutur Salmin mencoba menghitung jenis jaring yang ia punya dengan jarinya.

Salmin mengatakan ia menangkap ikan di perairan sekitar pulau Cempedak, termasuk Pulau Gelam, yang masuk ke kawasan konservasi perairan daerah yang kini diisukan telah ditempati oleh pertambangan pasir kuarsa.

Pulau Gelam diketahui merupakan kawasan konservasi perairan daerah berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: 91/KEPMEN-KP/2020 tentang Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kendawangan dan perairan sekitarnya.

Baca Juga:Pulau Gelam Ditambang, Penyu Ikut Terancam Menghilang

Kini, pulau tersebut terancam dengan kehadiran pertambangan pasir kuarsa. Tentu saja, kehadiran pertambangan itu menggelisahkan nelayan yang selama ini menjadikan perairan Pulau Gelam sebagai salah satu lubuk ikan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini