Lebih dari 100 Senjata Api Ilegal Diserahkan ke TNI, Hasil Satgas Pamtas RI-Malaysia

Kepercayaan yang begitu tinggi kepada kita memastikan keamanan di tengah masyarakat tanpa perlu ada kekerasan,

Bella
Rabu, 12 Juni 2024 | 15:57 WIB
Lebih dari 100 Senjata Api Ilegal Diserahkan ke TNI, Hasil Satgas Pamtas RI-Malaysia
Pers rilis penyerahan senjata api hasil operasi Satgas Pamtas RI- Malaysia di Kalbar. (ANTARA/Dedi)

SuaraKalbar.id - Komandan Korem 121/Abw, Brigjen TNI Luqman Arief, M.I.P., yang juga menjabat sebagai Dankolakops Rem 121/Abw, menerima lebih dari 100 senjata api dan munisi hasil sitaan yang dikumpulkan oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Malaysia. Penyerahan ini merupakan hasil operasi yang dilakukan oleh Satgas Pamtas selama menjalankan tugas pengamanan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

"Senjata api tersebut dikumpulkan oleh Satgas Pamtas dari Yonarmed 10/Bradjamusti Kostrad sektor Timur dan Yonarmed 16/Tumbak Kaputing sektor Barat selama mereka menjalankan tugas di perbatasan," ujar Brigjen TNI Luqman Arief di Pontianak, Rabu.

Selama rentang waktu operasi dari Mei 2023 hingga Juni 2024, Satgas Pamtas RI-Malaysia wilayah Kalbar berhasil mengamankan berbagai senjata rakitan dan amunisi. Barang bukti yang diserahkan meliputi 148 pucuk senjata rakitan jenis lantak, 4 pucuk pistol rakitan jenis lantak, 76 butir amunisi jenis bowman, dan 1 granat PE.

Brigjen TNI Luqman Arief menjelaskan bahwa penyerahan senjata api ini adalah bukti kuat dari manunggalnya TNI Angkatan Darat dengan masyarakat.

Baca Juga:Kronologi Api Mengamuk 2 Hari di Pasar Sambas,14 Ruko Ludes!

"Kepercayaan yang begitu tinggi kepada kita memastikan keamanan di tengah masyarakat tanpa perlu ada kekerasan, apalagi penggunaan senapan," katanya.

Menurutnya, sebagian senjata tersebut adalah peninggalan eks Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PARAKU) yang diwariskan kepada penerusnya. Dalam perkembangannya, senjata-senjata tersebut sebagian digunakan oleh masyarakat untuk menjaga diri dari ancaman. Namun, penggunaannya yang tidak sesuai sasaran saat berburu atau potensi penyalahgunaan dalam tindak kejahatan dan konflik antar masyarakat perlu diantisipasi.

"Antisipasi potensi penyimpangan untuk tindak kejahatan juga disalahgunakan di tengah konflik antar masyarakat," tambahnya.

Brigjen TNI Luqman Arief mengapresiasi keberhasilan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti Kostrad dan Yonarmed 16/Tumbak Kaputing dalam melaksanakan tugas mereka. Ia berharap agar prestasi ini menjadi motivasi bagi personel Satgas Pamtas RI-Malaysia yang saat ini bertugas di wilayah perbatasan, yaitu Batalyon Zeni Tempur 5/Arati Bhaya Wighina dan Batalyon Kavaleri 12/Beruang Cakti.

"Selain perang total melawan narkoba, juga bentengi negara dari segala bentuk penyelundupan ilegal di perbatasan," tegasnya.

Baca Juga:Kantor Imigrasi Putussibau Pulangkan 10 PMI Asal NTB yang Hendak Masuk ke Malaysia Lewat Jalur Ilegal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini