Miris! Kenalan di Aplikasi Kencan, Remaja Putri di Pontianak Diduga Disetubuhi Berkali-kali

Pria 19 tahun, YP, ditangkap Polresta Pontianak atas dugaan asusila terhadap remaja 16 tahun via aplikasi kencan. YP diduga setubuhi korban dua kali.

Bella
Rabu, 11 Desember 2024 | 16:31 WIB
Miris! Kenalan di Aplikasi Kencan, Remaja Putri di Pontianak Diduga Disetubuhi Berkali-kali
Ilustrasi pelecehan santri. [Ist]

SuaraKalbar.id - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pontianak mengungkap kasus dugaan tindak asusila yang melibatkan seorang pria berinisial YP (19) terhadap seorang remaja perempuan berinisial KN (16).

Kasus ini diungkap dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (9/12/2024).

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati, menjelaskan bahwa dugaan tindak asusila tersebut bermula dari perkenalan korban dengan tersangka melalui sebuah aplikasi kencan.

Setelah intens berkomunikasi, tersangka sempat menginap di rumah korban selama satu minggu dan diduga melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak dua kali.

Baca Juga:Program Makan Gratis Mulai Disimulasikan di SMAN 1 Pontianak

"Kejadian pertama terjadi pada Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 14.00 WIB, dan kejadian kedua pada Selasa, 26 November 2024, sekitar pukul 23.00 WIB," ungkap Kompol Antonius.

Orang tua korban yang mengetahui kejadian tersebut segera melaporkan YP ke Unit PPA Polresta Pontianak. Polisi bergerak cepat dan mengamankan tersangka untuk proses hukum lebih lanjut.

Akibat perbuatannya, YP dikenakan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2020 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual terhadap Anak.

Ancaman hukuman bagi tersangka berupa pidana penjara antara 5 hingga 15 tahun.

Polresta Pontianak juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di media sosial dan aplikasi kencan.

Baca Juga:5 Oleh-Oleh Khas Pontianak yang Cocok Dibawa Pulang, Dijamin Tahan Lama!

Pengawasan ketat diperlukan agar anak-anak tidak menjadi korban kejahatan serupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini