Sejarah dan Asal-Usul Suku Dayak: Jejak Leluhur di Kalimantan

Suku Dayak, penghuni asli Kalimantan, berasal dari migrasi Austronesia ribuan tahun lalu. Mereka hidup komunal, mempertahankan tradisi lisan,

Bella
Jum'at, 14 Maret 2025 | 18:08 WIB
Sejarah dan Asal-Usul Suku Dayak: Jejak Leluhur di Kalimantan
Ilustrasi asal-usul suku dayak. (Kemenparekraf.go.id)

Perkembangan Sejarah Suku Dayak

Tari Punan Letto, dari Dayak Kenyah. [Ist]
Tari Punan Letto, dari Dayak Kenyah. [Ist]

Sejarah suku Dayak tidak tercatat secara tertulis oleh mereka sendiri pada masa lalu, melainkan diturunkan melalui tradisi lisan yang kaya akan cerita, mitos, dan legenda.

Salah satu cerita yang sering muncul adalah tentang asal-usul manusia Dayak dari hubungan antara manusia dan makhluk supranatural, seperti yang dicatat dalam buku The Dayaks: Peoples of the Borneo Rainforest karya Victor T. King.

Tradisi lisan ini menjadi bukti bahwa Dayak memiliki pandangan dunia yang kuat tentang hubungan mereka dengan alam dan leluhur.

Pada abad-abad awal Masehi, suku Dayak hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar di pedalaman Kalimantan.

Baca Juga:Bocah 6 Tahun Diterkam Buaya di Sungai Simpang Aur Kubu Raya, Pencarian Masih Terus Dilakukan

Mereka mengembangkan sistem sosial berbasis komunal, dengan rumah panjang (lamin atau betang) sebagai pusat kehidupan.

Rumah panjang ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol solidaritas dan identitas kolektif mereka.

Menurut Ethnography of the Dayak oleh H.H. Riswan, rumah panjang bisa menampung puluhan keluarga, menunjukkan betapa eratnya ikatan sosial dalam masyarakat Dayak.

Kontak dengan dunia luar mulai terjadi ketika pedagang dari Tiongkok, India, dan kemudian Arab datang ke Kalimantan sekitar abad ke-7 hingga ke-13.

Catatan sejarah Tiongkok, seperti yang dikutip dalam Southeast Asia in the Age of Commerce karya Anthony Reid, menyebutkan adanya perdagangan barang seperti damar, rotan, dan emas dengan penduduk asli Kalimantan.

Baca Juga:Banjir di Kalimantan Barat Meluas, 2 Korban Meninggal Dunia

Namun, pengaruh ini lebih terasa di wilayah pesisir, sementara Dayak di pedalaman tetap mempertahankan cara hidup tradisional mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini