Cara Mengatasi Trauma Pascabencana

Mengatasi trauma pascabencana membutuhkan pendekatan yang sistematis, empatik, dan berbasis metode ilmiah agar korban dapat kembali menjalani kehidupan secara optimal.

Suhardiman
Jum'at, 05 Desember 2025 | 15:10 WIB
Cara Mengatasi Trauma Pascabencana
Warga melintas di dekat mobil warga yang terbawa arus banjir di kawasan Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]
Baca 10 detik
  • Trauma pascabencana adalah respons psikologis akibat peristiwa ekstrem, yang gejalanya meliputi kesulitan tidur, cemas, dan menarik diri dari sosial.
  • Mengatasi trauma dimulai dengan mengakui emosi, mencari bantuan profesional seperti konseling, dan melatih teknik relaksasi pernapasan.
  • Pemulihan jangka panjang melibatkan menjaga kesehatan fisik, membangun kembali rutinitas perlahan, serta memperkuat dukungan sosial dan harapan positif.

Kesehatan fisik berhubungan erat dengan kestabilan emosi. Menjaga pola makan sehat, tidur cukup, minum air yang cukup, serta olahraga ringan seperti peregangan atau jalan kaki dapat membantu tubuh lebih cepat pulih dari tekanan emosional.

5. Kembali ke rutinitas secara perlahan

Membangun kembali rutinitas memberikan rasa aman dan stabil. Memulai dari aktivitas sederhana, seperti mengatur jam tidur, kembali bekerja atau bersekolah, hingga melakukan hobi dapat membantu pikiran menyadari situasi sudah lebih terkendali.

6. Memperkuat dukungan sosial di sekitar korban

Berbicara dengan keluarga, teman dekat, atau sesama penyintas sangat membantu mengurangi beban emosional. Dengan saling berbagi cerita dan pengalaman, korban merasa tidak sendirian dan lebih mudah melewati masa sulit.

7. Mengikuti kegiatan trauma healing

Trauma healing menjadi bagian penting dalam proses pemulihan. Kegiatan ini dapat berupa aktivitas kelompok, sharing session, seni kreatif, permainan edukasi, hingga bimbingan psikologis. Pada anak-anak, pendekatan bermain sering menjadi metode paling efektif untuk mengurai emosi yang sulit diungkapkan secara verbal.

8. Membangun harapan dan persepsi positif

Pemulihan trauma juga membutuhkan proses menata kembali cara berpikir. Memperkuat harapan, menetapkan tujuan kecil, serta menyadari hal-hal positif yang masih dimiliki dapat membantu korban perlahan mengembalikan kepercayaan diri dan memandang masa depan secara lebih optimistis.

Trauma pascabencana memang tidak mudah dihadapi, tetapi bukan berarti tidak bisa pulih. Dengan dukungan profesional, lingkungan sosial yang hangat, dan penerapan strategi pemulihan yang tepat, para penyintas dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini