SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus memantau kondisi lahan tanaman padi 1.000 hektare yang saat ini terdampak banjir.
"Bencana banjir saat ini tengah melanda di lima kabupaten di Kalbar dan tentu juga berdampak pada lahan tanaman padi. Data sementara dari laporan sekitar 1.000 hektare yang ikut terendam banjir. Ini terus kita pantau kondisinya," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/11/2021).
Ia menjelaskan daerah yang terdampak banjir dan berdampak ke tanaman padi seperti di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Melawi, dan Sanggau.
"Sebenarnya dalam tahun ini ada tiga kali banjir dan sebagian berdampak pada pertanaman budidaya padi. Sebelumnya dapat terselamatkan dan untuk saat ini kami masih melihat seperti apa," jelas dia.
Baca Juga: Produksi Padi 3 Bulan ke Depan Naik 5,8% Dibanding Tahun Lalu
Ia menyebutkan dampak dari banjir bisa berupa pergeseran masa tanam dan harus tanam ulang karena puso. Kedua hal itu juga berpengaruh pada produksi padi di daerah terdampak tersebut.
"Potensi lahan yang terdampak itu yang semula rencana melakukan penanaman harus ditunda karena lahan banjir. Kemudian ada juga lahan yang sudah tertanam dan terendam. Jika tanaman padi terendam lebih dari satu minggu maka benih akan rusak," jelas dia.
Sementara itu Kabid Pangan Dinas TPH Kalbar Saiful Bahri menambahkan apabila benih padi petani yang sudah ditanam dan rusak, maka Pemprov Kalbar mengupayakan akan ada pergantian. Sebab saat ini masih tersedia stok dari UPT perbenihan sekitar 4 - 5 ton.
"Apabila dampaknya meluas dan butuh benih banyak maka kami akan mendata dan mengajukan ke pusat untuk memohon bantuan benih agar luas tanam dan target produksi bisa kita capai," jelas dia.
Ia memastikan bahwa dalam produksi padi secara umum di Kalbar, meski ada beberapa kali banjir dan terdampak pada sejumlah daerah, namun tetap surplus.
Baca Juga: BRI dan Menteri BUMN Dukung Produksi Padi dengan Teknologi Modern di Cirebon
"Secara total kita masih surplus. Hal itu karena sentra padi di Kalbar seperti di Sambas, Landak, Mempawah, Kubu Raya dan lainnya masih aman dan luas tanam terus didorong," kata dia.
Berita Terkait
-
Tanpa Tunggu Lama! Rano Karno Langsung Tancap Gas Atasi Banjir Jakarta
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Klaim Giant Sea Wall Bisa Atasi Abrasi dan Banjir Rob, Pengamat: Kalau Dibiarkan, Jakarta Bisa Tenggelam
-
Banjir Masih Rendam 11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Jalur Alternatif Banjir Kaligawe Semarang Februari 2025, Pengendara Diimbau Lewat Sini
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
-
Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK Immanuel Pontianak Terkait Warna Sepatu
-
Keji! Santriwati Dianiaya di Kamar Pengasuh Ponpes, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan
-
BRI Disebut Jadi Contoh yang Baik dalam Pemberdayaan UMKM