Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 23 Maret 2022 | 15:20 WIB
Bupati Sambas Satono. (Antara/Dedi)

SuaraKalbar.id - Satono, Bupati Sambas, Kalimantan Barat berpendapat, menimbang strategi pertahanan dan keamanan teritorial Kalimantan Barat maupun Indonesia, Kabupaten Sambas sangat tepat untuk dijadikan food estate.

"Kita tidak berharap terjadi sesuatu di kawasan sengketa di Laut China Selatan, tapi jika dilihat dari peta, Kabupaten Sambas adalah wilayah yang dekat dengan kawasan tersebut," ungkap Satono di Jakarta, Selasa.

Satono berpendapat, pasokan bahan pangan bagi tentara yang bertugas tentu dibutuhkan suplai dari daerah terdekat sehingga Kabupaten Samba tepat untuk dijadikan food estate.

"Kalau menunggu kiriman bahan pangan dari Kalteng atau Kalsel, terlalu lama," kata Satono.

Baca Juga: Komplotan Pembobol Warung di Menjalin Diringkus, Gasak Rokok dan Gas Elpiji 3 Kilogram serta Uang Tunai

Pada kesempatan itu, Satono mengungkapkan bahwa tahun ini Kabupaten Sambas akan mendapat alokasi untuk food estate seluas dua ribu hektare. Namun, bagi dia, luas tersebut sangat kecil jika dibanding potensi yang dimiliki Kabupaten Sambas.

Selain soal jarak yang dekat, Satono sangat percaya diri untuk Sambas menjadi food estate karena Kabupaten Sambas dikenal sebagai lumbung padi di Kalimantan Barat.

"Kabupaten Sambas adalah penghasil terbesar beras di Kalimantan Barat," tuturnya.

Tak hanya beras, Menurut Satono Kabupaten Sambas juga dikenal sebagai penghasil produk hortikultura misalnya jeruk, buah naga, sawo, rambutan, dan sebagainya.

"Sehingga sebagai bagian dari strategi pertahanan negara dan kedaulatan pangan, posisi Kabupaten Sambas menjadi sangat penting," tutupnya melansir Antara.

Baca Juga: BKAD Sadaniang Surati Presiden Jokowi, Sampaikan Keluhan Soal Minimnya Pembangunan

Load More