“Semakin subur lamun, maka semakin banyak yang bisa memanfaatkannya. Terutama ikan-ikan kecil yang membutuhkan lamun sebagai tempat pemijahannya. Jika lamun tumbuh subur dan ikan-ikan banyak yang memijah disana, maka yang untung juga manusia,” ungkap Dwi.
Dwi juga menegaskan bahwa dugong memiliki nilai ikonik dan populasi yang langka. Apalagi tidak disetiap tempat dugong mau muncul dan kelihatan. Ketika dugong masih mau kelihatan maka artinya dia belum terganggu dan masih nyaman di tempat tersebut.
“Ketika nanti sudah ada gangguan, dugong tidak mau muncul lagi,” tegasnya.
Sekar Mira, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyoroti pentingnya pemahaman terkait eksplorasi sumber daya mamalia laut di Pulau Gelam, termasuk kehadiran dugong. Dalam pandangannya, kondisi mamalia laut di daerah tersebut mencerminkan sejauh mana lingkungan setempat berada dalam keadaan baik atau buruk.
Baca Juga: Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
"Jadi sebenarnya kondisi dari mamalia laut itu akan menjadi gambaran seberapa baik dan seberapa buruk lingkungan yang ada disana. Tentu saja ketika mereka terancam bahaya atau ada polusi yang membahayakan mereka, itu sama saja tidak aman juga untuk kita," ungkap Sekar.
Penelitian terhadap nilai ekologis lamun juga menjadi fokus Sekar. Lamun bukan hanya tempat tumbuhnya berbagai spesies laut, tetapi juga berfungsi sebagai nursery ground, yaitu area khusus di lingkungan perairan yang mendukung reproduksi dan pertumbuhan awal spesies ikan dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, Sekar menyoroti peran koridor ekosistem, jalur penghubung antar habitat alami, yang mendukung pergerakan berbagai spesies.
"Nursery Ground sendiri merujuk pada area khusus di lingkungan perairan yang biasa dilakukan di habitat seperti terumbu karang, padang lamun, atau mangrove yang berfungsi sebagai tempat utama bagi spesies ikan dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan koridor ekosistem berfungsi untuk menyediakan jalur pergerakan bagi berbagai spesies dan memungkinkan aliran genetik antara populasi yang terisolasi," jelas Sekar.
Sekar menekankan bahwa kerugian yang terjadi pada habitat lamun harus diimbangi dengan pendekatan kompensasi, seperti mendefinisikan kawasan alternatif yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap nilai ekologis lamun dan langkah-langkah kompensasi yang tepat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Pulau Gelam.
Berdasarkan Rencana Zonasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RPZ) Kendawangan, Pulau Gelam ditemukan memiliki luas padang lamun yang mencapai 1.211,434 hektar di bagian barat dan 238,075 hektar di bagian utara. Informasi ini menggambarkan kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut, namun sayangnya, keadaan padang lamun di Pulau Gelam dianggap kurang sehat.
Baca Juga: Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
Jenis lamun yang terdapat di Pulau Gelam ada tujuh yakni Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Syringodium isoetifolium, dan Thalassodendron ciliatum dengan jenis yang mendominasi adalah Enhalus acoroides. Kondisi kurang sehat dari padang lamun ini menjadi perhatian serius, mengingat perannya yang sangat penting dalam ekosistem laut. Padang lamun di Pulau Gelam tidak hanya menjadi habitat bagi berbagai jenis lamun, tetapi juga memiliki fungsi sebagai daerah memijah dan bertumbuh (spawning and growing ground) bagi berbagai biota laut, khususnya ikan.
Berita Terkait
-
Usai Bertemu Pandawara Group, Kini Prabowo Minta AHY Bentuk Satgas Pengolahan Sampah
-
Suara Hijau Jadi Langkah Baru Suara.com di Usia 11 Tahun untuk Keberlanjutan Lingkungan
-
Isi Pertemuan Prabowo dan Pandawara di Istana: Cerita Kondisi Sungai Ciliwung Dulu dan Sekarang
-
Pandawara Group Dapat 'Wejangan' dari Prabowo di Istana: Ini Isi Pembicaraannya!
-
Budi Arie: Koperasi Desa Merah Putih Bisa Kelola Tambang Sesuai UU Minerba
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
-
Perempatfinal Liga Champions: Arsenal vs Real Madrid, PSG Jumpa Aston Villa
Terkini
-
Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3
-
Jadwal Imsak dan Salat di Pontianak, Kamis 13 Maret 2025
-
Pemerintah Kubu Raya Pastikan Pemberian THR, Termasuk untuk Ojek Online dan Kurir
-
Pengepul Bensin Diduga Lalai, 2 Kios dan Gerobak di Pontianak Ludes Terbakar!
-
Viral Video Penumpang Citilink Pontianak-Surabaya Melahirkan di Pesawat