“Terutama pelepasan sedimen ke laut, yang otomatis di sekitar Pulau Gelam akan terdampak karena zona inti ada di kawasan perairan. Untuk persentase sedimen bekas tambang itu saja kita tidak tahu dan tergantung jumlah pelepasan dan unsur sehingga bisa saja ada logam-logam berat yang sebenarnya bawaan alami,” jelasnya.
Selain itu, Arie juga menambahkan, bisa saja ada zat-zat di tanah yang terbawa ketika proses pertambangan.
“Jika sedimen zat-zat radio aktif yang lepas kemungkinan konsekuensinya cukup banyak apalagi masuk ke lingkungan ekosistem yang bisa menyebabkan kematian terumbu karang, padang lamun, hingga hewan yang ada disana. Akan tetapi tergantung dari banyak atau tidaknya dan itu perlu penelitian lebih lanjut.”
Perjumpaan Dugong di Pulau Sekitar
Menurut catatan perjumpaan yang ditemukan oleh WeBe, yakni organisasi non profit yang berbentuk yayasan dan bergerak di bidang konservasi, pengembangan ekowisata dan pemberdayaan masyarakat, yang berbasis di Ketapang, Kalimantan Barat, merilis data sejak tahun 2020 sudah ada 36 perjumpaan di seluruh wilayah perairan Kendawangan, termasuk juga Pulau Gelam.
Baca Juga: Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
Setra Kusumardana, Ketua WeBe, mengatakan, “sepanjang tahun 2020 ada perjumpaan enam kali dengan dugong. Setelah itu sudah tidak ada lagi. Waktu itu ditemukan dalam keadaan mati keenamnya. Satu kali ditemukan dalam keadaan hidup dan kita lepaskan kembali ke habitatnya. Sehabis itu kan sudah mulai patroli dan tidak ada lagi kejadian.”
Di tahun 2022, WeBe juga merilis 11 titik perjumpaan dugong di kawasan konservasi Kendawangan. Dari data tersebut, terdapat 1 laporan perjumpaan dugong dalam kondisi hidup di timur laut Pulau Gelam dan 5,2 mil atau 8 kilometer dari Pulau Gelam.
Kemudian, di Pulau Sawi tercatat laporan dari tim patroli dan nelayan terdapat perjumpaan dengan dugong kurang dari 5 kali. Tidak jauh dari Pulau Sawi, sekitar 5,9 mil atau 9 km, WeBe juga mendapat laporan perjumpaan dengan dugong dan berhasil di dokumentasikan dalam bentuk video.
Di Pulau Cempedak sendiri terdapat 2 titik laporan perjumpaan dengan dugong. Terakhir, titik perjumpaan dengan dugong paling banyak ditemukan di Pulau Bawal dengan total laporan 6 perjumpaan, 5 dalam keadaan hidup dan 1 ditemukan mati. Insiden kematian ini juga ditemukan langsung oleh tim patroli WeBe.
Tim patroli yang dibentuk oleh WeBe merupakan pendampingan bersama dengan masyarakat pulau sekitar dalam rangka membentuk patroli pastisipatif. Pokdarwis, sebagai tim patroli yang melibatkan masyarakat lokal, memiliki peran krusial dalam pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan di sekitar Pulau Gelam yang kemudian akan dilaporkan kepada WeBe.
Baca Juga: Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
“Jadi pendampingan ini merupakan pendampingan jangka panjang. Kita sejak tahun 2014 sudah beraktivitas, jadi bukan cuma sekali dua kali saja. Kegiatan-kegiatan yang kita kembangkan itu mulai dari usaha pariwisata, usaha budaya, usaha konservasi. Ada atau tidak adanya dugong, kita akan tetap beraktivitas,” kata Setra.
Berita Terkait
-
Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
-
Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
-
Hadir di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Ini Pesan Ahok untuk Anak Kalimantan
-
PJ Gubernur Harisson Ajak Warga Pilih Capres yang Dukung IKN, Netizen: NETRAL Sekali Anda!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Antara Ambulans dan Truk Box di Jalan Trans Kalimantan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung