Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 10 Februari 2024 | 15:00 WIB
Dugong. [AAMP / AFP]

Padang lamun, selain menjadi habitat makan langsung bagi Dugong, juga memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh perubahan fisik pada habitat padang lamun dapat menyebabkan kerusakan yang berdampak luas. Ketika habitat lamun mengalami perubahan atau rusak, baik secara fisik maupun akibat kebisingan dari aktivitas manusia, ini menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan ekosistem laut.

“Hal-hal tersebut secara tidak langsung akan mengancam ketidaknyamanan spesies dan mereka otomatis akan berpindah tempat. Dan kita akan kehilangan spesies langka, terutama dugong. Untuk apa ada kawasan untuk melindungi dugong tapi akhirnya menjadi tidak bisa terlindungi?” tutur Dwi.

Aktivitas manusia, termasuk eksplorasi sumber daya di Pulau Gelam dapat merusak padang lamun sebagai tempat memijah dan bertumbuh berbagai spesies ikan. Jika padang lamun rusak atau berkurang, maka sumber makanan dugong dapat erancam dan mengakibatkan penuruan populasi atau bahkan kematian.

Dwi menegaskan bahwa yang seharusnya kita lakukan sekarang jangan sampai dugongnya hilang karena aktivitas kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan

Investigasi ini merupakan hasil kolaborasi Pontianak Post, Iniborneo.com, suara.com, RRI Pontianak, Insidepontianak, Mongabay Indonesia dan Project Mulatuli yang didukung oleh Jurnalis Perempuan Khatulistiwa, Yayasan Webe, Hijau Lestari Negeriku, dan Garda Animalia melalui Bela Satwa Project.

Load More