“Jika kita lihat ada tambang, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana sistem pembuangan limbahnya. Selain penyu di sana ada dugong dan padang lamun yang jadi makanan mereka akan hilang. Bisa karena limbah, aktivitas bolak-balik kapal pengangkut yang bisa merusak kondisi lingkungan di sana,” ujar Dwi.
Menurut Dwi tidak ada yang bisa menjamin aktivitas tambang tak akan memusnahkan siklus penyu di Pulau Gelam.
“Pulau Gelam kan masuk pulau kecil, dengan dua tambang yang mengelola hampir semua kawasan akan lebih sulit bagi penyu untuk tetap di sana. Mereka akan mengalah dengan adanya tambang itu,”ujarnya.
Penyumbang Ekosistem Lamun
Dalam banyak penelitian penyu sangat menggantungkan hidupnya pada padang lamun. Faktanya, keberadaan penyu sangat penting bagi ekosistem dan lingkungan sekitar laut dan pulau itu sendiri. Wilson EG,' Mille, KL, Allsion D dan Magliocca M dalam tulisannya di situs oceana.org mencatat penyu, terutama penyu hijau mampu menyumbang kehidupan lamun dan laut lebih baik.
Baca Juga: Pulau Gelam Terancam, Dugong Bernasib Kelam
Penyu sangat menyukai tumbuhan. Terutama penyu hijau. Lamun menjadi tempat area makan favoritnya. Memakan lamun nyatanya membantu penyebaran lamun agar tumbuh kembali di sepanjang pegerakan mereka.
Perilaku Penyu hijau dalam memakan lamun juga membantu penyebaran lamun. Seringnya penyu memakan daun lamun di bagian yang sama, maka lamun hidup menyebar, tidak terkumpul pada satu tempat.
Kebiasaan penyu saat memakan lamun itu adalah dengan mengambil beberapa cm dari pangkal daun yang menyebabkan bagian ujung dan yang lebih tua akan hilang.
Ketika mereka makan, maka penyu hijau telah membantu menambah nutrisi dan membantu produktifitas lamun. Penyu hijau turut menjaga keberlangsungan hidup lamun dan rumput laut.
Tak bisa dipungkiri, penyu itu mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia.
Baca Juga: Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
Perlindungan Penyu
Dosen Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa, Nurul Amri Komarudin dalam tulisannya di https://uts.ac.id/2022/08/25/konservasi-penyu-di-kawasan-ekosistem-esensial-nipah-sebagai-upaya-dalam-menjaga-sumber-daya-alam-dan-lingkungan-perairan/ menyebut penyu hijau mampu menyuburkan area sekitarnya.
Untuk mewujudkan itu, penyu perlu habitat baik. Terutama area makan dan bertelurnya agar ekosistem lingkungan. Jika penyu tidak mampu beradaptasi karena lingkungannya rusak, maka perkembangan penyu akan terganggu. Tak hanya itu, keberadaan penyu pun bisa hilang alias punah.
Dari prilaku penyu hijau ini semakin menguatkan peran penting hewan satu ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
“Saya pun mengklarifikasikan persoalan Kawasan konservasi dan penyu yang hidup di sana kepada Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Syarif Iwan Taruna Alkadri,” kata Amri, dalam tulisannya.
Ia menegaskan penyu dan dugong adalah mahluk dilindungi. Dilindungi tanpa tapi. Alasan apapun tidak dibenarkan mengganggu aktivitas hidup penyu di habitat aslinya.
Ia pun menegaskan fungsi konservasi Kendawangan dan perairan sekitarnya untuk perlindungan habitat, baik potensi perikanan, terumbu karang, padang lamun, mangrove, penyu hingga dugong.
Berita Terkait
-
Pulau Gelam Terancam, Dugong Bernasib Kelam
-
Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
-
Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
-
Indonesia Perluas Konservasi Perairan Lepas Pantai Hingga 30 Persen Termasuk di Kalbar, dari KKR Sampai Kayong Utara
-
Hilang di Area Pertambangan, Pemuda Ini Ditemukan Meninggal Dunia dengan Kondisi Sudah Tidak Bisa Dikenali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Surat Perjalanan Istri Menteri UMKM Tuai Sorotan, Maman Abdurrahman Beri Penjelasan ke KPK
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Kalbar Dimulai: Bebas Denda, Diskon Hingga 50%!
-
BRI Komitmen untuk Perkuat Kontribusi terhadap SDGs dengan Berbagai Pencapaian
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak