SuaraKalbar.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah bergerak cepat untuk menangani timbunan material akibat tanah longsor yang terjadi di ruas jalan nasional di Kecamatan Batang Lupar, perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Bintang Pamungkas, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.3 Kementerian PUPR, dalam pernyataannya di Putussibau pada hari Kamis, menyampaikan bahwa proses penanganan timbunan tanah longsor sedang berlangsung dengan menggunakan alat berat. Mereka memiliki target waktu 1×24 jam untuk membuka akses satu jalur bagi pengguna jalan.
Tiga tempat timbunan tanah longsor di ruas jalan nasional, terletak di kilometer 769-770, kini sedang dalam proses penanganan. Pamungkas menekankan pentingnya memperlancar akses masyarakat dan telah mengatur pemasangan rambu peringatan agar pengguna jalan dapat lebih berhati-hati.
"Saat ini sedang proses penanganan dengan mendatangkan wheelloader dan kami juga sudah lakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kapuas Hulu," katanya.
Baca Juga: Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Nasional di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Pamungkas juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati saat berkendara, terutama di sekitar lokasi tanah longsor. Dia menyampaikan keprihatinan akan kemungkinan terjadinya longsor susulan dan kondisi jalan yang masih licin.
Pada sisi lain, Aleksius Bulin, Camat Batang Lupar, menjelaskan bahwa tanah longsor terjadi di beberapa tempat di ruas jalan nasional di Kecamatan Batang Lupar. Ia memperkirakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada malam hari akibat hujan yang mengguyur beberapa lokasi di Desa Sungai Abau.
Tanah longsor ini tercatat terjadi di beberapa titik seperti Bukit Genting Lanjak, sekitar Batu Ancau, Simpang Sungai Iring (tempat pekuburan Sungai Sedik), dan Lubang Landak.
Berita Terkait
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
-
Bencana Longsor di Pekalongan: 17 Tewas, 9 Hilang, Tim SAR Berpacu dengan Waktu
-
Bencana Longsor di Kabupaten Pekalongan, 17 Tewas dan 9 Masih Hilang
-
Kabupaten Bima Dikepung Banjir, Kantor Bupati dan Masjid Agung Terendam
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
-
Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK Immanuel Pontianak Terkait Warna Sepatu
-
Keji! Santriwati Dianiaya di Kamar Pengasuh Ponpes, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan
-
BRI Disebut Jadi Contoh yang Baik dalam Pemberdayaan UMKM