Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 28 Juni 2024 | 16:29 WIB
Sopir ambulans yang disetop karena ada iring-iringan mobil Jokowi minta maaf (X/RagilSemar)

SuaraKalbar.id - Muhamad Rizkyansah, seorang sopir ambulans relawan Dompet Peduli, mengungkapkan permintaan maaf atas video yang viral di media sosial pada Rabu (26/6). Video viral tersebut menunjukkan momen di mana ambulans yang dikemudikannya terhenti karena iring-iringan Presiden Joko Widodo melintas di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Dalam pernyataannya hari ini, Kamis (27/6), Rizkyansah, yang dikenal dengan nama Iki Delon, menyatakan bahwa dia merekam video tersebut secara spontan dalam upaya untuk mendapatkan prioritas jalan menuju rumah sakit dengan membawa pasien kritis.

"Saya pribadi memohon maaf pada semua pihak dengan adanya video viral tersebut yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan video tersebut," ujar Rizkyansah dalam pernyataannya.

"Sekali lagi saja memohon maaf sekiranya video saya ini dapat mengklarifikasi atas video saya buat yang telah viral," katanya pula.

Baca Juga: Cerita Pilu Pemilik Warung Kelontong Pontianak jadi Korban Pencurian: Kemarin Tabung Gas, Tadi Sore Dua Karung Beras

Video permintaan maafnya telah menarik perhatian publik. Sejumlah netizen mengekspresikan keheranannya atas kejadian tersebut, serta menuding adanya intimidasi terhadap Rizkyansah yang mempengaruhi keputusannya untuk membuat video permintaan maaf.

"Kenapa jadi supir yang minta maaf?," ujar seorang warganet @dj_donny.

"Pasti kena tekanan dr sang penguasa," ungkap netizen @nooey.nooey.

Sebelumnya, peristiwa di Kotawaringin Timur ini memicu reaksi dari Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, M. Yusuf Permana, yang juga telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah itu.

Yusuf Permana menjelaskan bahwa SOP yang berlaku seharusnya memberikan prioritas utama bagi ambulans di jalan, dan bahwa situasi yang terjadi di Kota Sampit sebelumnya merupakan peristiwa yang tidak seharusnya terjadi dalam pengawalan kepresidenan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan dan Rehabilitasi 16 Sarana Pendidikan di Kalteng

"Ambulans tidak boleh dihambat, dan seringkali rangkaian kepresidenan menepi untuk memberi jalan kepada ambulans," tegasnya.

"Kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan akan terus mengingatkan semua jajaran pengamanan," ujarnya pula.

Load More