SuaraKalbar.id - Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ani Sofian, menyatakan optimistis mampu menurunkan angka stunting sesuai target nasional, yaitu sebesar 14 persen pada akhir tahun 2024. Optimisme tersebut didukung oleh hasil positif yang telah dicapai dan dukungan insentif fiskal dari pemerintah pusat.
"Target 14 persen di akhir 2024 optimistis bisa terealisasi. Apalagi Kota Pontianak sempat mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat,” kata Ani Sofian dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting 2024 yang berlangsung di Jakarta.
Ani menjelaskan, penurunan angka stunting di Pontianak terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada 2021, angka stunting mencapai 24,4 persen dan turun menjadi 19,7 persen pada 2022. Pada 2023, angkanya kembali menurun hingga 16,7 persen.
Pemkot Pontianak menargetkan angka stunting sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu penurunan stunting pada balita hingga 14 persen di tahun 2024, yang juga tertuang dalam RPJMD kota tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Pontianak telah menetapkan sejumlah langkah strategis, termasuk Peraturan Wali Kota Nomor 18 Tahun 2022 tentang percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Selain itu, rencana aksi percepatan penurunan stunting disusun sebagai bagian dari implementasi aksi konvergensi di lapangan.
"Kami membentuk tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kota hingga kelurahan dan rutin mengadakan rembuk stunting di berbagai tingkat," ujar Ani.
Selain itu, Pemkot Pontianak mengembangkan inovasi intervensi spesifik yang mencakup pelayanan kesehatan terpadu bagi calon pengantin, pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah, hingga pendampingan ibu hamil dengan beras Fortivit. Intervensi sensitif seperti perbaikan sanitasi, rumah tak layak huni, dan pemberian bahan pangan bagi keluarga dengan balita berisiko stunting juga dilakukan.
Pontianak juga telah meluncurkan sistem manajemen data stunting digital bernama "Pontianak Zero Stunting (PAZTI)" yang mempermudah pemantauan penurunan stunting secara mobile.
Berita Terkait
-
Ribuan Umat Katolik Pontianak Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus di GBK secara Online di Gereja Katedral Santo Yosef
-
KPU Sebut Administrasi Bapaslon Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono-Bahasan Perlu Perbaikan
-
Mahasiswa Polnep Pontianak Pukul Gebetan Pakai Palu, Sempat Belikan Korban Baju Maid Anime?
-
Dekranasda Kalimantan Barat Promosikan Kerajinan Lokal hingga ke Kancah Internasional
-
Cinta Ditolak, Mahasiswa Polnep Pontianak Pukul Kepala Gebetan Pakai Palu
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
Terkini
-
Wali Kota Imbau Warga Waspadai Kabut Asap Kiriman, Kasus ISPA Mulai Meningkat di Pontianak
-
Kasus Kekerasan Seksual Anak di Pontianak, Dua Nama Muncul Sebagai Terduga Pelaku!
-
Surat Terbuka Ibu Korban ke Prabowo Viral! Kasus Kekerasan Seksual Anak di Pontianak Diambil Alih Polda
-
Tragedi di Muara Pawan, Pria 57 Tahun Tewas Terpapar Asap Saat Berusaha Padamkan Kebakaran
-
Pemkab Kubu Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Asap, Patroli Karhutla Diperketat