Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 04 September 2024 | 15:28 WIB
Seorang Mahasiswi yang menjadi korban penganiayaan di Kampus Politenik Negeri (Polnep) Pontianak saat sedang mendapatkan perawatan usai kepalanya dipukul menggunakan palu. (Suara.com/ist)

SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu viral aksi mahasiswa Politeknik Negeri (Polnep) Pontianak berinisial MR lakukan aksi penganiayaan terhadap seorang mahasiswi, menggunakan palu.

Aksi tersebut diketahui terjadi tepat di depan perpustakaan umum Polnep pada Minggu (01/09/2024) pukul 18.00 WIB.

Berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban, kejadian tersebut diketahui bermula dari pelaku yang diduga memiliki dendam terhadap korban.

"Motif utama dari pelaku adalah 'dendam lama pelaku kepada korban' yang mana si pelaku ini terlalu obsesi kepada si korban," ujar kakak korban, Orlando Nyaru, lewat unggahan yang dibagikan akun @pontianak_infomedia pada Selasa (03/09/2024).

Baca Juga: Dekranasda Kalimantan Barat Promosikan Kerajinan Lokal hingga ke Kancah Internasional

Kakak korban menyebutkan, permasalahan antara kedua pihak diduga telah selesai sejak lama. Namun dikarenakan korban yang hendak akan wisuda, pelaku lantas mengajak bertemu untuk menyelesaikan permasalahan.

"Konflik mereka udah lama sekali selesai bahkan gak ada kontakan lagi sampai korban pun pernah blokir WA-nya. Nah karena korban bulan ini mau wisuda, si pelaku mau ngomong minta maaf secara langsung biar masalah mereka clear," tambahnya.

Korban sendiri sempat menolak ajakan bertemu dikarenakan sudah memiliki janji lain, namun pertemuan keduanya ternyata kembali terlaksana setelah dijadwalkan ulang pada 1 September 2024.

"Awalnya mereka ngomong biasa aja gak ada kecurigaan, lalu saat si korban udah mau pulang si pelaku bilang mau memberi hadiah perpisahan," jelasnya.

Tak disangka, hadiah perpisahan yang diberikan oleh pelaku ternyata merupakan hantaman menggunakan palu besi kearah kepala korban yang telah disiapkan dari rumah.

Baca Juga: Cinta Ditolak, Mahasiswa Polnep Pontianak Pukul Kepala Gebetan Pakai Palu

Hantaman tersebut diketahui cukup keras hingga menyebabkan kepala korban mengeluarkan darah hingga mengalir ke baju yang ia gunakan. Usai mendapatkan perlakuan tersebut, korban lantas kabur dan mencari pertolongan. Setelah berhasil dilarikan ke rumah sakit, korban diketahui mendapatkan tujuh jahitan pada area kepala belakang bagian kanan.

Pelaku sendiri dalam konferensi yang digelar Polresta Pontianak mengakui, perlakuannya tersebut didasari karena usahanya yang mendekati korban sejak 2022 tak dianggap apalagi telah memberikan sejumlah barang, dan yang paling mahal adalah pakaian.

Mendapatkan kabar tersebut, kakak korban lantas kembali memberikan klarifikasi terhadap sejumlah benda-benda yang diberikan pelaku kepada korban.

"Adek aku sama sekali tidak pernah minta dibelikan apa-apa," jelasnya.

Soal pakaian yang diberikan pelaku, ternyata pakaian tersebut diserahkan pelaku secara tak langsung kepada korban dengan memberikan baju maid anime.

"Dia ada bilang ngasi baju kan? Woilah kalian tau gak itu baju apa? Itu baju maid kayak yang biasa dipakai pas event jejepangan loh. Dan itu ngasinya dititipin ke ibu kostnya adek aku. Dan itupun tidak pernah sekalipun dipakainya," tambahnya.

Kabar tersebut lantas viral dan menarik perhatian publik. Tak sedikit netizen yang tampak geram atas perbuatan pelaku dan mengaitkannya dengan sebutan wibu.

"Wibu kalo fantasi emang beda masa kasi pakaian maid. Pacar bukan, bini bukan, error emang otaknya. Udah termasuk gangguan jiwa. Ya si cewek ndak maulah, si cewek kak normal. Kalo emang wibu carilah cewek yang sebaya fantasinya. Lawak sekali," ketik netizen.

"Ngeri ya wibu banget. Syukurnya si korban masih bisa selamatkan diri," ketik netizen.

"Gila baju maid? Wibu freak psycho. Apa tontonan kau nih wak sampai bisa-bisanya kepikiran ngasi baju gituan?" Tambah lainnya.

Load More