SuaraKalbar.id - Akses jalan nasional di Bukit Genting Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, kembali normal setelah sempat terganggu oleh bencana alam tanah longsor. Longsor yang terjadi pada Jumat (11/10) pagi sempat menutupi ruas jalan utama di kawasan tersebut, namun saat ini telah dibersihkan.
“Untuk saat ini akses jalan kembali normal, material tanah yang sempat menutup jalan sudah kami tangani bersama pihak kepolisian dan warga setempat,” kata Pejabat (Pj) Pembuatan Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sri Bintang Pamungkas, di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu.
Bencana longsor tersebut terjadi pada pukul 08.00 WIB di KM 770+100, wilayah yang sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada April 2024. Lokasi ini merupakan bagian dari akses ruas jalan nasional Lanjak-Benua Martinus di Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar. Jalan ini menjadi penghubung penting antara ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Akibat timbunan material tanah, akses jalan hampir terputus,” jelas Bintang.
Longsor ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengakibatkan pergeseran tanah. Hingga pukul 10.30 WIB, hujan masih turun di sekitar lokasi, membuat kondisi jalan licin.
Penanganan sementara telah dilakukan untuk memastikan lalu lintas kembali lancar. Namun, Bintang mengimbau agar para pengendara yang melintasi jalan di Genting Lanjak tetap waspada, mengingat kondisi jalan yang licin dan risiko longsor susulan.
Selain longsor, Kecamatan Batang Lupar juga dilanda banjir bandang yang merendam sejumlah pemukiman. Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu belum memberikan keterangan terkait jumlah warga yang terdampak oleh banjir tersebut. Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa longsor maupun banjir bandang.
Akses jalan yang kembali pulih ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas warga dan menjaga kelancaran transportasi, terutama di kawasan perbatasan yang merupakan jalur strategis. (Antara)
Baca Juga: BMKG Supadio Imbau Waspada Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang di Kalbar
Berita Terkait
-
BMKG Supadio Imbau Waspada Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang di Kalbar
-
Tanah Longsor Terjadi di Bantaran Sungai Sekadau Akibat Curah Hujan Tinggi
-
Tanah Longsor Mengancam Sekolah dan Rumah Warga di Capkala Bengkayang
-
Viral! Anak-Anak SD di Perbatasan RI-Malaysia Ingin Ada Listrik dan Jalan Aspal: Kami juga Bangsa Indonesia
-
Bencana Tanah Longsor Kembali Terjadi di Bukit Genting Lanjak Kapuas Hulu
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara