Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 23 Oktober 2024 | 18:07 WIB
Presiden Jokowi meresmikan PLBN Entikong, Kalimantan Barat. [Dok Laily Rachev - Biro Pers Setpres]

SuaraKalbar.id - Presiden Joko Widodo secara resmi meresmikan beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di berbagai wilayah perbatasan Indonesia pada Rabu, 2 Oktober 2024. Peresmian ini dipusatkan di PLBN Terpadu Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari program pemerataan pembangunan yang mencakup kawasan perbatasan.

Sejak 2015, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi telah berhasil membangun 15 PLBN. Sebanyak tujuh PLBN selesai pada periode 2015-2019, sementara delapan lainnya rampung antara 2020 hingga 2024.

“Tujuh pos lintas batas negara terpadu yang tersebar di NTT, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Selatan dibangun dengan total anggaran Rp1,3 triliun, uang yang tidak sedikit,” ujar Presiden Jokowi saat peresmian.

PLBN yang baru diresmikan di antaranya PLBN Napan di TTU dengan anggaran Rp128 miliar, PLBN Serasan di Kepulauan Riau senilai Rp145 miliar, serta PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat yang dibangun dengan biaya Rp224 miliar. Di Kalimantan Utara, PLBN Sei Nyamuk dan PLBN Labang masing-masing memakan biaya Rp248 miliar dan Rp210 miliar.

Baca Juga: Peta Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi

Selain itu, Presiden juga meresmikan PLBN Long Nawang di Kalimantan Utara yang menghabiskan Rp243 miliar, serta PLBN Yetetkun di Papua Selatan dengan biaya Rp127 miliar. Keberadaan PLBN ini diharapkan tidak hanya memudahkan masyarakat melintasi perbatasan, tetapi juga memperkuat pertahanan negara dan menciptakan titik-titik ekonomi baru.

“PLBN juga harus menjadi zona penyangga pertahanan negara kita dan mendorong titik-titik ekonomi baru di kawasan perbatasan,” tegas Jokowi.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan PLBN ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Sejak 2015, 15 PLBN telah direvitalisasi dalam dua gelombang. PLBN Entikong di Kalimantan Barat merupakan yang pertama diselesaikan pada 2015 sebagai bagian dari program revitalisasi pemerintah.

Jokowi menambahkan, perbatasan merupakan beranda depan Indonesia yang mencerminkan wajah negara. “Wajah negara kita itu ada di sini, di PLBN yang kita bangun,” ungkap Presiden.

Selain PLBN, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur pendukung seperti jalan, pasar, dan rumah khusus di kawasan perbatasan guna memperkuat perekonomian di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jalan Nasional Perbatasan Indonesia-Malaysia Lumpuh Akibat Longsor! Begini Kondisinya Sekarang

Load More