SuaraKalbar.id - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, menyatakan komitmennya untuk menjadikan Festival Budaya Melayu sebagai agenda tahunan di Kalbar. Menurutnya, festival ini dapat menjadi sarana penting dalam melestarikan budaya sekaligus mendongkrak perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Sutarmidji saat menghadiri malam grand final pemilihan Abang dan Kakak, salah satu rangkaian acara Festival Budaya Melayu Kalbar, pada Selasa (22/10/2024). Sebagai tamu kehormatan yang diundang oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar, Sutarmidji menyampaikan harapannya agar festival ini menjadi agenda tahunan.
“Saya berharap festival budaya Melayu ini menjadi agenda setiap tahun, seperti gawai yang rutin diadakan tiap tahun,” ujar Sutarmidji.
Ia menambahkan, Festival Budaya Melayu memiliki potensi besar untuk memperkuat kebersamaan antarwarga dan mempromosikan produk-produk lokal dari UMKM.
Sutarmidji, yang saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan MABM Kalbar, disambut hangat oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Effendy, beserta jajaran pengurus lainnya. Kehadirannya dalam acara tersebut menarik perhatian warga yang hadir di Rumah Adat Melayu Kalbar. Banyak pengunjung yang secara spontan meminta foto bersama Sutarmidji, menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat.
Selama acara, Sutarmidji juga berkeliling mengunjungi stand-stand yang memamerkan produk-produk UMKM lokal. Ia menilai festival ini dapat menjadi ajang promosi yang baik bagi pelaku usaha kecil, terlebih dengan Menteri UMKM saat ini yang berasal dari Kalbar, yang membuka peluang lebih luas untuk pengembangan UMKM di wilayah tersebut.
Sutarmidji juga mengusulkan agar Festival Budaya Melayu dikelola langsung oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, sehingga dapat digelar secara rutin setiap tahun tanpa terkendala aturan hibah.
“Festival ini bisa menjadi agenda Disporapar, sehingga dapat digelar setiap tahun seperti festival-festival lainnya,” jelas Sutarmidji.
Ia menegaskan bahwa Festival Budaya Melayu merupakan momentum penting untuk mengembangkan potensi budaya lokal dan memajukan sektor ekonomi kreatif di Kalbar.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye di Sekolah Dihentikan, Bawaslu: Unsur Pidana Tak Terpenuhi
“Kita terus kembangkan potensi-potensi yang ada di setiap daerah melalui berbagai ragam festival budaya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye di Sekolah Dihentikan, Bawaslu: Unsur Pidana Tak Terpenuhi
-
Janji Sutarmidji: Tuntaskan 324 Km Jalan Provinsi di Ketapang Jika Terpilih Lagi
-
Sutarmidji: Takdir Tidak Pernah Salah Temui Pemiliknya
-
Bersama NU, Sutarmidji Optimis Membangun Kalbar yang Lebih Baik
-
Lahan Tidur Mendominasi, Petani di Ketapang Berharap Besar pada Sutarmidji
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara