Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 07 November 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi Gempa Megathrust di Indonesia (Freepik)

SuaraKalbar.id - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kalimantan Barat. Kali ini, gempa melanda Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 19.50 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 2,5 ini dirasakan oleh masyarakat setempat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Wawan Joko Suwondo, mengungkapkan bahwa analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 2,51 Lintang Selatan dan 110,20 Bujur Timur.

“Lokasi tepatnya berada 110 km barat daya Ketapang-Kalbar pada kedalaman 10 km,” jelas Wawan.

Ia menambahkan bahwa gempa ini tergolong dangkal.

Baca Juga: Janji Sutarmidji: Tuntaskan 324 Km Jalan Provinsi di Ketapang Jika Terpilih Lagi

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kedalaman dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” terangnya.

Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan di Kendawangan dengan intensitas II-III MMI.

“Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa seperti ada truk besar melintas. Hingga saat ini tidak terdapat laporan kerusakan yang disebabkan oleh gempa tersebut,” kata Wawan.

BMKG juga memantau bahwa gempa hanya berlangsung selama enam detik, dan hingga pukul 21.10 WIB, belum ada gempa susulan yang terdeteksi.

“Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan,” lanjut Wawan.

Baca Juga: Sutarmidji: Takdir Tidak Pernah Salah Temui Pemiliknya

BMKG mengimbau masyarakat di Kendawangan dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya diperoleh dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tegasnya.

Wawan juga menyoroti bahwa gempa ini adalah yang kedelapan kalinya melanda Kalimantan Barat dalam beberapa waktu terakhir.

“Kami meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik serta menghindari hoaks yang dapat memperkeruh situasi,” ujarnya.

Load More