Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 20 Maret 2025 | 16:20 WIB
Meriam Karbit Pontianak. (Ist)

Ia menambahkan bahwa selain dana, kelangkaan balok kayu sebagai bahan baku utama menjadi kendala besar.

Banyak kelompok kini beralih ke material alternatif, meski hal ini mengurangi nilai autentik tradisi.

Untuk mengatasi hal tersebut, forum telah berkoordinasi dengan aparat keamanan guna mempermudah pengadaan kayu dari daerah hulu, dengan syarat kayu tersebut hanya digunakan untuk meriam karbit.

Eksebisi Meriam Karbit 2025: Meriahkan Malam Takbiran

Warga Pontianak merayakan Idul Fitri dengan menyalakan 41 meriam karbit. (SuaraKalbar.id/Maria)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak tak tinggal diam.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Pontianak Pastikan Layanan JKN Tetap Beroperasi Selama Libur Lebaran, Ini Jadwalnya

Mereka menggelar rapat koordinasi untuk memastikan Eksebisi Meriam Karbit 2025 berjalan lancar pada malam takbiran, 30 Maret 2025, menyambut Idulfitri 1446 Hijriah.

Kepala Disdikbud, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa acara ini melibatkan 30 kelompok yang tersebar di sepanjang Sungai Kapuas, dengan 16 kelompok dari Pontianak Timur serta 14 kelompok dari Pontianak Selatan dan Tenggara.

"Ini bukan lomba, tapi perayaan bersama untuk melestarikan budaya," tegasnya.

Sri menambahkan, eksebisi ini merupakan kolaborasi lintas instansi karena melibatkan aktivitas di darat dan air.

Rencananya, acara akan dihadiri pejabat Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar, menunjukkan dukungan penuh pemerintah. Masyarakat juga diajak turut serta, baik sebagai penonton maupun peserta aktif.

Baca Juga: Pemkot Pontianak Buka Posko Pengaduan THR, Laporkan ke Sini Jika Dicicil!

"Pengunjung bisa mencoba menyulut meriam dengan mengganti biaya karbit, yang harganya kian mahal," ujar Sri.

Load More