“Kalau ada perkembangan akan kami sampaikan. Yang pasti, sesuai komitmen dari Kapolres, kasus pencabulan merupakan prioritas di Polres Kubu Raya,” tegasnya.
Ratusan Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Kalbar
Menurut laporan resmi Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, pada tahun 2023 saja terdapat 246 anak korban kekerasan seksual. Angka ini hanya sedikit menurun dibandingkan tahun 2022 yang mencatat 277 korban, dan 249 kasus pada tahun 2021.
Sementara untuk tahun 2024 (hingga Mei), KPPAD mencatat 163 kasus anak, dengan 63 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual — menjadikannya bentuk kekerasan terbanyak terhadap anak di provinsi ini.
“Kasus kekerasan seksual di Kalbar menunjukkan tren konsisten tinggi dalam tiga tahun terakhir. Mayoritas korban berusia di bawah 18 tahun,” ujar perwakilan KPPAD Kalbar dalam rilis resminya.
Pola Serupa di Lembaga Pendidikan Agama
Secara nasional, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat adanya 573 kasus kekerasan di lembaga pendidikan sepanjang tahun 2024, melonjak tajam dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, 241 kasus (42%) merupakan kekerasan seksual.
Yang mengejutkan, 206 dari total kasus tersebut terjadi di lembaga pendidikan agama — terdiri dari 92 kasus di madrasah dan 114 kasus di pondok pesantren.
Sementara data yang dikumpulkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan bahwa hingga Agustus 2024, terdapat 101 korban anak dari 8 kasus kekerasan seksual di sekolah dan pesantren.
Dari sisi profil korban, 69 persen adalah anak laki-laki, sementara 31 persen perempuan. Pelaku didominasi guru laki-laki (72%) dan sebagian kecil merupakan sesama pelajar.
Baca Juga: Tongkang Bermuatan 8.000 Ton CPO Senggol Dua Kapal di Sungai Kapuas, Satu Kapal Tenggelam!
Berita Terkait
-
Tongkang Bermuatan 8.000 Ton CPO Senggol Dua Kapal di Sungai Kapuas, Satu Kapal Tenggelam!
-
Karhutla Landa Rasau Jaya, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api di Lahan Gambut
-
Pura-pura Menstruasi, Bocah 10 Tahun Selundupkan Sabu ke Lapas Pontianak Pakai Pembalut
-
Kebakaran Lahan Meluas di Kalbar, BPBD Kerahkan Tim Gabungan untuk Padamkan Api
-
Bandara Supadio Kembali Sandang Status Internasional
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan
-
BRImo Naik Daun! 43,9 Juta Pengguna Nikmati Layanan Digital BRI
-
Kopi Toejoean Manfaatkan Biji Kopi Nusantara Lokal Maupun Distributor
-
Naik Kelas, UMKM Fashion Bandung Makin Dikenal Lewat Rumah BUMN BRI
-
Pemberdayaan BRI Buktikan UMKM Jahit Rumahan Mampu Tembus Pasar Internasional