6. Pakistan (sekitar 170 hulu ledak)
Pakistan terus mengembangkan program nuklirnya sebagai respons terhadap peningkatan militer India.
Mereka juga memperluas kemampuan peluncuran dengan rudal jarak menengah dan peluncur bergerak.
7. India (sekitar 160–180 hulu ledak)
Sebagai rival utama Pakistan, India memiliki doktrin nuklir yang menekankan “no first use”.
Namun, program nuklir India berkembang cepat, termasuk kemampuan peluncuran dari darat, laut, dan udara.
8. Israel (sekitar 80–90 hulu ledak)
Israel tidak secara resmi mengakui atau menyangkal memiliki senjata nuklir, tetapi komunitas internasional meyakini bahwa Israel memiliki arsenal nuklir terbatas.
Negara ini tidak menjadi anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
9. Korea Utara (sekitar 50–60 hulu ledak)
Korea Utara menjadi ancaman global karena pengembangan senjata nuklir yang agresif meski berada di bawah sanksi internasional.
Rezim Kim Jong-un terus melakukan uji coba rudal balistik, termasuk yang diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir antarbenua.
10. Negara NATO Penampung Nuklir AS
Meski tidak memiliki senjata nuklir sendiri, beberapa negara NATO seperti Jerman, Belanda, Italia, Turki, dan Belgia menjadi lokasi penyimpanan senjata nuklir milik AS.
Baca Juga: 24 Ribu Ton Uranium di Melawi, Apa Dampaknya pada Lingkungan jika Ditambang?
Peran mereka penting dalam strategi pertahanan kolektif NATO melalui program "nuclear sharing".
Tren Global, Dari Pengurangan ke Modernisasi
Meskipun jumlah total hulu ledak menurun dibandingkan puncak Perang Dingin, tren modernisasi justru meningkat.
Beberapa negara menambah jumlah hulu ledak aktif, memperbarui sistem peluncuran, dan mengembangkan teknologi baru seperti hipersonik dan MIRV (Multiple Independently targetable Reentry Vehicles).
Berita Terkait
-
24 Ribu Ton Uranium di Melawi, Apa Dampaknya pada Lingkungan jika Ditambang?
-
24 Ribu Ton Terpendam di Kalimantan, Apa Itu Uranium?
-
Pemerintah Siapkan Regulasi Uranium, Kalbar Bakal Jadi Pusat Nuklir Indonesia?
-
BRI Dukung UMKM Indonesia Tembus Pasar Global Lewat NPEW California 2025
-
Sebanyak 2.000 Ton Kratom Asal Kapuas Hulu Dikirim ke Amerika Serikat Setiap Bulan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan
-
BRImo Naik Daun! 43,9 Juta Pengguna Nikmati Layanan Digital BRI
-
Kopi Toejoean Manfaatkan Biji Kopi Nusantara Lokal Maupun Distributor
-
Naik Kelas, UMKM Fashion Bandung Makin Dikenal Lewat Rumah BUMN BRI