Kenalan dengan Irwen Gusnadi, Pelukis Ampas Kopi yang Karyanya Ciamik

Eeng membuat banyak lukisan dari sampah organik.

Husna Rahmayunita
Kamis, 29 April 2021 | 17:38 WIB
Kenalan dengan Irwen Gusnadi, Pelukis Ampas Kopi yang Karyanya Ciamik
Irwen Gusnadi, pelukis ampas kopi asal Mempawah, Kalimantan Barat. (dok.Suarakalbar.co.id)

SuaraKalbar.id - Ampas kopi dianggap barang layak buang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Namun hal tidak berlaku bagi Irwen Gusnadi, sang pelukis ampas kopi dari Mempawah, Kalimantan Barat.

Berkat tangan dingin Irwen Gusnadi, sampah kopi disulap jadi lukisan indah, bernilai tinggi. Ada cerita menarik di balik alasan Irwen melukis dengan ampas kopi.

Usut punya usut, ini berawal dari rasa keprihatian Irwen Gusnadi melihat banyaknya limbah di sekitar lingkungannya. Pria yang karib disapa Eeng itu lalu memutuskan untuk menyulap limbah tersebut jadi karya seni.

Kelincahan tangan Eeng mencoret-coret selembar kanvas lukisan, menjadi salah satu daya tarik ajang Pameran Pengrajin UMKM ABDSI (Asosiasi Business Development Service Indonesia) di Lapangan Basket Pasar Mempawah.

Baca Juga:Tak Diundang Setneg Saat Vaksinasi Seniman, Sudjiwo Tedjo: "Gak Patheken"

Pameran ini digelar sebagai sarana memperkenalkan organisasi itu kepada masyarakat, sekaligus menampilkan karya seni para pengrajin di Kota Mempawah, sejak 26 April 2021 lalu.

Dengan ampas kopi, Eeng terus memadukan sapuan-sapuan kuasnya, sehingga tercipta sebuah lukisan indah dan penuh makna.

“Ini lukisan Tambangan Sampan Desa Antibar. Saya lukis sebagai simbol Desa Antibar yang berada di tepian Sungai Mempawah, masih ada pohon Antibar, banyak memiliki sampan sewaan, dan menjadi salah satu sisi pendapatan masyarakatnya,” ujar Eeng saat ditemui Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).

Uniknya, Eeng tak hanya membuat lukisan dari ampas kopi. Lukisan ampas kopi yang dibuatnya, hanya satu dari sekian banyak karya seni yang dihasilkan dengan limbah.

“Ampas bubuk kopi sayang jika langsung dibuang. Berikan kepada saya untuk dibuatkan lukisan," sambungnya.

Baca Juga:Usai Habisi Nyawa Istri, Pria Mempawah Meninggal Dunia

Eeng membuat banyak lukisan dari sampah organik lain seperti daun, kulit-kulit kayu, kulit jagung dan lain sebagainya.

“Saya juga sudah ada melukis dengan media limbah non organik, yakni plastik kresek, karet, ataupun botol air mineral,” jelasnya.

Karya seni Eeng sudah merambah ke berbagai kabupaten atau kota di Kalimantan Barat. Rata-rata pelanggannya adalah pemilik kafe atau warung kopi.

Bukan orang sembarangan, Eeng, adalah salah seorang pelukis fenomenal Mempawah yang telah banyak berprestasi di tingkat provinsi.

Terakhir, ia meraih Juara I Lomba Desain Souvenir yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini