Bangun Rumah Mirip Istana Alwatziekhoebillah, Warga Diprotes Pewaris Kesultanan Sambas

Pewaris tahta Kesultanan Sambas Pangeran Ratu Muhammad Tarhan memprotes bangunan rumah warga yang menyerupai Istana Alwatzikhoebillah.

Chandra Iswinarno
Selasa, 16 November 2021 | 17:34 WIB
Bangun Rumah Mirip Istana Alwatziekhoebillah, Warga Diprotes Pewaris Kesultanan Sambas
Rumah warga di Desa Pancur, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas dibangun menyerupai Istana Keraton Alwatzikhoebillah. Akibatnya sang pemilik, Gustian Randa mendapat protes Gustian Randa [Ist]

SuaraKalbar.id - Pewaris tahta Kesultanan Sambas Pangeran Ratu Muhammad Tarhan memprotes bangunan rumah warga yang menyerupai Istana Alwatzikhoebillah. Keberatan tersebut disampaikan, lantaran rumah berwarna kuning hijau bersimbol elang laut di atas bangunan tersebut dengan bertuliskan Alwatzikhoebillah.

Pangeran Ratu Muhammad Tarhan menyatakan, bangunan tersebut dibangun tanpa seizin dan pemberitahuan kepada pihak istana.

“Apalagi lambang dan simbol Istana dipasang tanpa persetujuan pihak Istana Alwatziekhoebillah. Tulisan Alwatzikhoebillah di depan rumah, juga membuat kesan bangunan itu adalah Istana Alwatzikhoebillah,” kata Pangeran Tarhan seperti dikutip Insidepontianak.com-jaringan Suara.com pada Selasa (16/11/2021).

Pangeran Tarhan mengatakan, penggunaan simbol Elang Laut harus diletakan pada tempat yang layak. Dia juga mengemukakan, jika rumah dipasang simbol kerajaan dan menggunakan nama Alwatzikhoebillah harus seizin istana.

Baca Juga:Resep Bubur Pedas Khas Sambas, Kuliner Lezat Kalimantan Barat

“Sangat saya sesalkan saudara Gustian Randa ini membangun rumah seolah-olah menjiplak Istana Alwatziekhoebillah tanpa izin ke pihak Istana. Lambang Burung Elang Laut dan nama Alwatziehoebillah adalah marwah Kesulatana Sambas yang harus dijaga. Tak boleh digunakan sembarangan,” katanya.

Merespons persoalan tersebut, Pemerintah Desa Pancur mengundang kerabat Kesultanan Sambas untuk hadir dalam kegiatan sosialisasi tentang kelembagaan kesenian dan kebudayaan yang dimotori Pemkab Sambas pada Senin (15/11/2021).

Menanggapi hal tersebut, Gustian Randa menyatakan rumah tersebut dibangun dengan menggunakan uangnya, tanpa dibantu orang lain. Dia ingin marwah Istana Alwatziekhoebillah tatap terjaga di kampung kelahirannya.

“Saya hanya ingin seni dan budaya kita tetap terjaga. Saya tidak mengerti seperti apa aturan yang harus diikuti jika ingin membuat rumah seperti itu,” ucapnya.

Baca Juga:Rumah Sakit di Sambas Kehabisan Oksigen, Singkawang Kirim Bantuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini