SuaraKalbar.id - Bulan ramadan merupakan bulan yang memiliki banyak keberkahan dan keutamaan. Seluruh umat Islam di dunia selalu mendambakan datangnya bulan suci Ramadhan.
Pada malam hari di bulan Ramadhan, terdapat salat sunnah yang dikenal dengan Tarawih.
Salat tarawih memiliki hukum sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Amalan ini memiliki ganjaran besar bagi siapapun yang melaksanakanya.
Salat tarawih bisa dilakukan secara jamaah di masjid ataupun secara munfarid dilakukan di rumah.
Baca Juga:Keutamaan Salat Tarawih Malam ke-5 Ramadhan, Seperti Salat di Masjidil Haram
Dalam kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi wal Irsyad karya Syaikh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al Khubari dijelaskan secara lengkap tentang keutamaan shalat tarawih di setiap malam sepanjang bulan suci ramadan.
Sayyidina Ali RA. telah menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang fadhilah Shalat Tarawih pada bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW pun menjawab tentang fadhilah tarawih sebagai berikut: Mulai dari malam pertama sampai malam 30 Ramadhan:
Malam Pertama: Diberi balasan seperti bayi baru dilahirkan.
Malam Kedua: Diampuni Allah dosanya dan bagi ibu-ayahnya jika keduanya mukmin.
Baca Juga:Ceramah Tarawih Singkat Tentang Keutamaan Sabar di Bulan Ramadhan
Malam Ketiga: Diseru oleh malaikat di bawah Arasy dan dengan shalat tersebut, diampuni Allah dosanya yang telah lalu.
Malam Keempat: Dibalas Allah seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Quran.
Malam Kelima: Kemudian dikaruniai Allah seolah-olah sembahyang di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsha.
Malam Keenam: Dikarunia Allah seolah-olah dia thawaf di Baitul Makmur dan dipintakan ampun oleh segala batu dan pasir.
Malam Ketujuh: Dikaruniai Allah seolah-olah ia berjumpa dengan Nabi Musa AS dan membantu Musa melawan Fir’aun dan Haman.
Malam Kedelapan: Dikaruniai Allah rahmat sebagaimana Allah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim AS.
Malam Kesembilan: Dibalas Allah ibadahnya seperti ibadahnya nabi kita Muhammad SAW.
Malam Kesepuluh: Dikaruniai Allah rezeki yang baik (halal) untuk khasanah di dunia dan akhirat.
Malam Kesebelas: Dia keluar dari dunia seperti bayi baru keluar dari perut ibunya (suci).
Malam Kedua belas: Dia datang di hari kiamat nanti, wajahnya seperti bulan purnama.
Malam Ketiga belas: Dia datang di hari kiamat nanti aman dari segala gangguan.
Malam Keempat belas: Malaikat menyaksikan Shalat Tarawihnya dan hari kiamat nanti bebas dari hisab.
Malam Kelima belas: Malaikat A’rasy dan Malaikat Kursi bershalawat baginya.
Malam Keenam belas: Ditulis Allah baginya menang dan selamat dari api neraka.
Malam Ketujuh belas: Dikaruniai Allah balasan seperti Allah membalas para nabi. Malam Kedelapan belas: Dikaruniai Allah keridhaan atasnya dan atas ibu ayahnya.
Malam Kesembilan belas: Allah SWT mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Malam Kedua puluh: Allah SWT memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
Malam Kedua puluh satu: Allah SWT membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Malam Kedua puluh dua: Ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
Malam Kedua puluh tiga: Allah SWT membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
Malam Kedua puluh empat: Ia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.
Malam Kedua puluh lima: Allah SWT menghapuskan darinya adzab kubur.
Malam Kedua puluh enam: Allah SWT mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
Malam Kedua puluh tujuh: Ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Malam Kedua puluh delapan: Allah SWT mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga.
Malam Kedua puluh sembilan: Allah SWT memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima.
Malam Ketiga puluh: Allah SWT berfirman “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”