Jawab Undangan Jokowi, Putin Akan Hadir di KTT G20

Kami tentu akan hadir

Bella
Kamis, 23 Juni 2022 | 13:01 WIB
Jawab Undangan Jokowi, Putin Akan Hadir di KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 Juni 2022. [ANTARA/Reuters/Sergei Karpukhin]

SuaraKalbar.id - Seorang sumber di pemerintah Rusia menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah diundang untuk menghadiri KTT G20, yang tahun ini diketuai oleh Indonesia.

Sumber tersebut juga menyatakan, bahwa Putin akan menghadiri undangan tersebut.

“Kami tentu akan hadir," ujarnya, dikutip kantor berita TASS, Kamis (23/6/2022).

Namun, sumber tersebut menyatakan bahwa format kehadiran Putin akan ditentukan kemudian.

Baca Juga:Rusia 'Kuasai' Pasar Minyak Dunia dengan Harga Murah, Indonesia Belum Minat?

Terkait pertemuan keduanya yang rencana digelar pada akhir Juni, sumber tersebut menyampaikan bahwa Putin dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 30 Juni mendatang.

Pertemuan kedua tokoh penting itu, disebut Kremlin sebagai pertemuan yang sangat penting, yang kini tengah dipersiapkan oleh Rusia.

“Presiden Joko Widodo dari Indonesia akan mengunjungi Moskow pada 30 Juni,” katanya, dikutip kantor berita TASS, Kamis (23/6/2022).

Menurut sumber tersebut, Indonesia merupakan mitra penting bagi Rusia yang telah menjaga hubungan ekonomi dan politik secara intensif.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam kunjungan ke kedua negara tersebut pada akhir Juni.

Dalam pertemuan itu, Jokowi akan menjadi pemimpin negara Asia pertama yang mengunjungi kedua negara itu sejak Rusia melancarkan apa yang mereka sebut sebagai "operasi khusus" di Ukraina.

Baca Juga:Mitra Penting, Jokowi dan Putin Dijadwalkan Bertemu di Moskow 30 Juni

Retno menilai, kunjungan Jokowi merupakan cerminan kepedulian terhadap kemanusiaan dan upaya memberikan kontribusi untuk menangani dampak yang dirasakan berbagai negara di dunia akibat peperangan tersebut.

“Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah,” ujarnya, Rabu (22/6). Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini