SuaraKalbar.id - Masyarakat Tionghoa sebentar lagi akan merayakan hari Imlek. Dalam tradisi perayaan Imlek, biasanya terdapat berbagai camilan khas, salah satunya kue keranjang.
Kue yang menjadi hidangan wajib di momen Imlek ini menggambarkan persatuan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Proses pembuatannya yang sederhana namun membutuhkan waktu lama, memperkaya makna tradisi ini.
Cara penyajian kue keranjang sangat bervariasi, dari langsung disantap hingga diiris tipis, dilumuri telur, atau digoreng.
Baca Juga:Bukan Bahasa Mandarin, Ini 3 Bahasa yang Digunakan Etnis Tionghoa di Kalbar
Bentuk bulat kue ini ternyata memiliki makna yang melambangkan persatuan, sementara rasa manisnya mencerminkan harapan akan kehidupan yang manis dan baik.
Selain itu, teksturnya yang lengket menggambarkan keinginan agar hubungan keluarga semakin erat.
Makna mendalam juga terkandung dalam jumlah penyajian kue. Menurut tradisi, kue keranjang harus disajikan dalam jumlah ganjil dan ditata menjulang ke atas, simbol agar doa-doa dapat sampai kepada dewa-dewa di atas.
Nah, jika anda ingin membuat kue keranjang sendiri, berikut adalah resep lengkap bahan serta cara pembuatannya:
Baca Juga:Viral Pemuda di Ngabang Asik Joget Injak Makam Tionghoa, Ujungnya Jadi Begini
Bahan: