SuaraKalbar.id - Banjir yang melanda sejumlah daerah hulu wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah surut, namun situasi masih kritis di sejumlah desa dan kecamatan yang terletak di hilir bantaran Sungai Kapuas di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, debit air di Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara sudah surut, dan aktivitas warga kembali normal. Namun, banjir kiriman dari hulu masih membuat daerah pesisir sungai teredam.
"Untuk Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara, debit air sudah surut, aktivitas warga kembali normal, justru di daerah pesisir sungai saat ini masih terendam karena banjir kiriman dari hulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Debit air tinggi di daerah hilir pesisir Sungai Kapuas disebabkan oleh banjir kiriman yang merupakan akibat dari meluapnya air Sungai Kapuas di hulu. Beberapa kecamatan yang masih terendam banjir antara lain Kecamatan Embaloh Hilir, Bika, Bunut Hilir, Semitau, Suhaid, Jongkong, Selimbau, Silat Hilir, termasuk beberapa desa di kawasan Danau Sentarum Kecamatan Batang Lupar.
Baca Juga:Lebih Dari 30.000 Jiwa Terdampak Banjir di Kapuas Hulu
Gunawan menyatakan bahwa sejumlah bantuan, termasuk sembako, makanan siap saji, terpal, dan tenda pengungsian, sudah disalurkan, dan pendistribusian masih berlangsung di beberapa kecamatan yang terdampak.
"Sejumlah bantuan sudah kami salurkan dan beberapa kecamatan masih proses pendistribusian," katanya.
Bantuan tersebut berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan beras cadangan pangan pemerintah dari Provinsi Kalimantan Barat yang didistribusikan melalui Bulog Putussibau.
Gunawan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir susulan.
Pantauan di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat kembali normal setelah lebih dari dua pekan terendam banjir. Lalu lintas kendaraan sudah kembali normal, dan kegiatan belajar mengajar di SDN 03 Kedamin juga sudah berjalan seperti biasa.
Baca Juga:Andi Ibrahim Ditemukan Tewas usai Tenggelam di Sungai Parit Pangeran, Apa Sebabnya?
"Lebih dari dua pekan kami menggunakan perahu sebagai alternatif untuk beraktivitas, namun saat ini banjir sudah surut, mudah-mudahan tidak terjadi banjir susulan," kata Ketua RT 08 Teluk Barak Unggal Buyung.
Unggal Buyung, Ketua RT 08 Teluk Barak, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diterima dari pemerintah daerah dan Bank Syariah Indonesia di Putussibau. Ia juga berharap agar pembangunan jembatan kayu yang menghubungkan ke SDN 03 Teluk Barak dapat dilanjutkan untuk memudahkan akses transportasi saat jalan terendam banjir.
Warga Teluk Barak juga mengharapkan peningkatan pembangunan jalan Kalimantan di Kedamin Hilir, agar dapat ditinggikan setara dengan jalan utama sebagai langkah preventif menghadapi banjir di masa mendatang. (Antara)