SuaraKalbar.id - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono-Bahasan diprediksi akan menang telak melawan pasangan Mulyadi-Harti Hartidjah.
Prediksi tersebut diketahui dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di Pontianak pada Kamis (10/10/2024) sore.
Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyebutkan elektabilitas dukungan terhadap pasangan Edi-Bahasan bahkan mencapai lebih dari 50 persen dari total 600 responden.
"Jelang 49 hari menuju Pilkada Kota Pontianak, pasangan Petahana, pasangan Edi-Bahasan, sangat kokoh dalam elektabilitas dukungan saat ini, dengan angka elektabilitas mencapai 70,7 persen, sementara lawannya hanya di angka 16 persen," ujar Adjie saat dikonfirmasi langsung.
Baca Juga:Terekam CCTV! Maling Kardus Beraksi di Pontianak, Netizen: Demi Depo?
Pasangan nomor urut satu tersebut, diibaratkan sebagai matahari tunggal di Kota Pontianak karena berdasarkan data responden pasangan Edi-Bahasan unggul di segala sisi.
"pasangan Petahana, pasangan Edi-Bahasan, punya potensi untuk menang besar di Kota Pontianak, karena memang di sisi lain penantangnya tidak mampu menjadi magnet yang kuat untuk bisa menyembangi penantang," tambahnya.
Berdasarkan hasil survei dengan metode multistage random sampling dan melibatkan seluruh masyarakat di Kecamatan yang ada di Pontianak, pasangan Edi-Bahasan ternyata cukup unggul dalam sisi popularitas dan kesukaan masyarakat.
"Jadi persona-persona baik Pak Edy maupun Pak Bahasan ini unggul dibanding lawannya. Secara popularitas misalnya Pak Edy sudah di atas 90% dengan kesukaan 91%, sementara Pak Mulya Edy ini baru dikenal kurang lebih 47% dengan kesukaan kurang lebih 70%. Sementara wakilnya juga Pak Bahasan unggul secara popularitas maupun kesukaan," tegasnya.
Tak hanya itu, berdasarkan data survei, paslon bahkan unggul di lima kantong pemilih penting, diantaranya sisi agama, Gen Z dan milenial, akar rumput/wong cilik, emak-emak, bahkan konstituen partai.
Baca Juga:Pemkot Pontianak Promosikan Wisata dan Kuliner ke Rombongan Majlis Daerah Limbang Sarawak
"Dari hasil tadi kita lihat bahkan pemilih yang partainya mendukung pasangan Pak Mulyadi dan Ibu Harti, Golkar, Demokrat, dan BKB, itu mayoritas pemilihnya memilih pasangan Petahana. Jadi karena memang faktor Pilkada itu memang faktor sosok yang lebih penting," tambah Adjie.
Adjie menambahkan, hanya ada kemungkinan kecil paslon Mulyadi-Hartidjah dapat menang dalam Pilkada Walikota periode 2025-2030.
"Butuh keajaiban bagi pasangan Mulyadi-Hartidjah untuk membalikan keadaan karena semua aspek kalah telak. Jika kampanye dan mobilisasinya biasa-biasanya saja, kemungkinan perubahannya tidak terlalu banyak," ujarnya.