SuaraKalbar.id - Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Namun, tidak semua orang yang menunaikan haji otomatis mendapatkan predikat haji mabrur.
Predikat ini adalah dambaan setiap jamaah, karena haji mabrur merupakan tanda bahwa ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Lalu, apa sebenarnya arti haji mabrur dan bagaimana cara meraihnya?
Makna Haji Mabrur Menurut Ulama
Secara bahasa, mabrur berasal dari kata “birr” yang berarti kebaikan. Maka, haji mabrur secara umum diartikan sebagai haji yang baik, sah, dan diterima oleh Allah. Namun, para ulama memberikan penjelasan lebih dalam.
Baca Juga:Wanita Haid Tetap Bisa Wukuf di Arafah, Ini Caranya!

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebut bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak disertai dengan perbuatan maksiat atau kefasikan, dan ibadahnya dilakukan dengan penuh keikhlasan, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Sementara Imam al-Qurthubi mengatakan bahwa tanda haji mabrur adalah terjadinya perubahan perilaku menjadi lebih baik selepas menunaikan ibadah haji.
Dengan demikian, haji mabrur bukan hanya soal teknis pelaksanaan manasik yang sempurna, tetapi juga berkaitan erat dengan transformasi spiritual dan moral jamaah setelah kembali ke tanah air.
Tanda-Tanda Haji Mabrur
Para ulama dan cendekiawan Islam menyebutkan beberapa ciri atau tanda haji seseorang diterima sebagai haji mabrur, antara lain:
Perubahan akhlak ke arah lebih baik, setelah pulang dari haji, seseorang menjadi lebih sabar, jujur, rendah hati, dan ringan tangan dalam membantu sesama.
Baca Juga:Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
Konsistensi dalam ibadah dan amal salih, semangat ibadah tidak hanya tinggi selama di Tanah Suci, tetapi terus berlanjut setelah kembali ke kampung halaman.
Bersih dari sifat riya atau pamer, haji mabrur dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah, bukan untuk status sosial atau gelar kehormatan semata.
Menjauhi maksiat dan perbuatan tercela, mereka yang hajinya mabrur akan lebih berhati-hati menjaga lisan, pandangan, dan perilaku.
Gemar bersedekah dan membantu sesama, salah satu ciri khas haji mabrur adalah meningkatnya kepedulian sosial terhadap fakir miskin, yatim, dan lingkungan sekitar.
Cara Meraih Haji Mabrur
Meraih haji mabrur tentu membutuhkan usaha dan persiapan, baik sebelum keberangkatan, saat berada di Tanah Suci, maupun setelah kembali. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Meluruskan niat sejak awal, niatkan haji semata-mata untuk memenuhi panggilan Allah, bukan untuk pencitraan atau gengsi sosial.
- 1
- 2