Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 25 Februari 2021 | 11:58 WIB
Ilustrasi jembatan. (Shutterstock)

SuaraKalbar.id - Pembangunan Jembatan Kapuas 3 di Kalimantan Barat diusulkan masuk program prioritas nasional 2022.

Usulan tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat rapat koordinasi dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa secara virtual, Rabu (24/2/2021) kemarin.

Pembagunan Jembatan Kapuas 3 diperkirakan menghabiskan biaya senilai Rp 1,3 triliun. Pemerintah diharapkan segera merealisasikannya lantaran berpotensi memajukan ekonomi daerah. 

"Proyek prioritas Kalbar dalam mendukung pelaksanaan proyek mayor dan prioritas nasional yang kami usulkan ke Bappenas antara lain pembangunan Jembatan Kapuas 3 di Kubu Raya," ujar Sutarmidji.

Baca Juga: Sekolah di Kalimantan Barat Dibuka 22 Februari, Khusus Zona Kuning COVID-19

"Kalau Jembatan Kapuas 3 hadir tentu akan ada kawasan ekonomi baru, investasi akan masuk dan lainnya. Dengan demikian, akan mendorong ekonomi dan kemajuan daerah," sambungnya.

Sutarmidji menambahkan jembatan tersebut tentunya akan mengurai kemacetan karena bisa menjadi alternatif selain Jembatan Kapuas 1 dan 2 serta penyeberangan kapal feri.

"Kondisi saat ini arus kendaraan sudah padat dan kadang macet. Kalau ada jembatan ini tentu memperlancar arus atau distribusi orang dan barang, sehingga berdampak positif bagi banyak hal," katanya.

Selanjutnya, arah pembangunan perumahan selama ini terpusat di Kota Pontianak akan ikut beralih ke Kubu Raya, sehingga ruang terbuka hijau di kota tidak semakin menyempit.

"Ruang terbuka hijau menjadi kecil, maka Pontianak akan banjir. Dengan hadirnya Jembatan Kapuas 3, maka pusat pembangunan rumah akan ke Kubu Raya," katanya.

Baca Juga: Kubu Raya Kalbar Pakai GeNose untuk Deteksi COVID-19 di Kecamatan

Sementara terkait Jembatan Sungai Sambas Besar di Kabupaten Sambas, Sutarmidji mengklaim pada tahun ini sudah mulai terealisasi.

"Bersyukur, untuk Jembatan Sungai Sambas Besar mulai tahun ini," pungkasnya. (Antara)

Load More