Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 10 Februari 2022 | 19:33 WIB
Kepala Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Abdul Majid (kanan), saat memberi keterangan pers yang didampingi Kades Peniti Luar, Kantor, dan Kades Sungai Nipah, Agus Surapati, terkait alasan para kepala desa walk out pada Musrenbang Kecamatan Wilayah Dapil V Jongkat-Segedong, Kamis (10/2/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. IST

SuaraKalbar.id - Musrenbang digelar secara zoom meeting, jadi salah satu penyebab sejumlah Kepala Desa (Kades) melakukan aksi walk out saat pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Wilayah Dapil 3 Jongkat-Segedong di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (10/2/2022).

Kades Wajok Hilir, Abdul Majid menilai, Pemkab Mempawah tidak pernah mempertimbangkan kondisi sinyal internet di masing-masing Desa.

“Jadi saat menghadiri zoom meeting Musrenbang itu, kami tidak bisa mendengar suara apapun. Hanya menonton gambar. Apa cerita??!” ujar kepada Suarakalbar.co.id, jaringan Suara.com.

Ketua APDESI Kabupaten Mempawah ini menyebut, sinyal internet yang terputus-putus sangat menganggu jalannya Musrenbang dan menyulitkan para kepala desa untuk menyimak.

Baca Juga: Baru Merasakan Aliran Listrik Negara di Desanya, Warni : Rasanya Seperti Mimpi

Selain itu, dirinya mengaku bahwa para Kades sangat menyayangkan ketidakhadiran para pemangku kepentingan dalam Musrenbang itu, baik jajaran Pemkab Mempawah dan sebagian Legislator Dapil 3 Jongkat-Segedong.

Karenanya, usai memutuskan walk out, para kepala desa berharap ke depan pelaksanaan Musrenbang tidak seperti ini agar aspirasi masyarakat dapat betul-betul disuarakan.

“Pun demikian, kami menyampaikan permohonan maaf, agar ke depan Musrenbang bukan sekedar kegiatan seremonial belaka!” tutupnya.

Load More