Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 23 Maret 2022 | 16:15 WIB
Logo Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Sudah lama melakukan usulan agar Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas menjadi kampus negeri namun belum terwujud hingga saat ini, Bupati Sambas Satono bersama Rektor IAIS, Jamiat Akadol sambangi Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI.

Tujuan kedatangan kedua tokoh tersebut gun melakukan audiensi dalam rangka memperjuangkan kampus berbasis Islam pertama di daerah tersebut untuk jadi negeri.

"Usulan IAIS Sambas agar negeri sebenarnya sudah lama dilakukan oleh pemerintah daerah dan pihak IAIS Sambas sendiri yakni sejak tahun 2015. Namun sampai saat ini, usulan tersebut masih belum terwujud," ungkap Satono, Rabu.

Dirinya mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, dirinya langsung berdiskusi dengan Direktur Jenderal Ditjen Pendis Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani. Dari pertemuan itu, dirinya mengaku mendapatkan kabar baik.

Baca Juga: Bupati Satono Nilai Sambas Tepat Dijadikan Food Estate, Begini Alasannya

"Tujuan datang langsung ke Ditjen Pendis Kemenag di Jakarta tersebut guna mengetahui sejauh mana kemajuan penegerian IAIS Sambas di tingkat Kementerian Agama dan apa saja kendala yang harus segera diselesaikan. Namun dari hasil audiensi hari ini ternyata kemajuan untuk IAIS Sambas jadi negeri sedikit lagi. Artinya ini sudah di depan mata dan akan terus kita perjuangkan," tuturnya.

Dirinya menegaskan dan berkomitmen bahwa selaku kepala daerah, Ia akan terus memperjuangkan IAS Sambas agar negeri dalam rangka membangun sektor pendidikan di Sambas sesuai visi misi Sambas Berkemajuan.

"Mudah-mudahan segala upaya yang kita lakukan ini bisa membuahkan hasil yang memuaskan. Terlebih kita benar-benar berkomitmen mengupayakan agar IAIS segera jadi negeri," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IAIS Sambas, Jamiat Akadol mengungkapkan, lampu hijau yang diberikan Ditjen Pendis Kemenag tentang IAIS Sambas agar negeri harus disyukuri oleh masyarakat Sambas. Sebab, itu sebagai tanda bahwa penegerian itu sudah semakin dekat.

Dirinya mengungkapkan, upaya menyediakan lembaga pendidikan agama Islam negeri di Kabupaten Sambas yang notabene wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia terus dilakukan. Hal yang paling penting dalam hal ini adalah komitmen Pemda Sambas dalam mendukung IAIS Sambas ke depan.

Baca Juga: Ambil Buah Sawit di Tanah Miliknya, Jamaliah Malah Dilaporkan ke Polres Sambas, Dituduh Mencuri oleh Perusahaan

"Alhamdulillah setelah beraudiensi langsung dengan Dirjen Pendis Kemenag, saya bersama Bupati Sambas, Bapak Satono, telah mendengar langsung bahwa data kita sudah masuk di sistem mereka. In syaa Allah ini lampu hijau yang menandakan IAIS Sambas segera dinegerikan," tuturnya.

Sebelumnya, pada September 2021 lalu, sebagai bentuk dukungan untuk IAIS Sambas negeri, Satono telah melakukan tanda tangan atas surat pernyataan yang berisi empat poin penting.

Isi dari empat poin tersebut adalah pertama, siap untuk mempersiapkan lahan untuk perluasan kampus IAIS Sambas sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan. Kedua, menyerahkan aset berupa tiga unit bangunan Pemda Sambas yang telah dibangun di IAIS Sambas. Ketiga, bersedia memberikan bantuan tenaga PNS Pemda Sambas, dan keempat, siap memberikan bantuan sarana dan prasarana.

Load More