SuaraKalbar.id - Polda Kalimantan Barat (Kalbar) tengah menggelar Operasi Mantap Praja Kapuas 2024 guna menjamin keamanan Pilkada Serentak 2024, khususnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Salah satu fokus utama dalam operasi ini adalah mencegah praktik politik uang yang merusak integritas demokrasi.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, menegaskan, satgas khusus telah dibentuk untuk menyatukan politik uang secara ketat.
“Kami ingatkan, jangan sampai ada dari masyarakat, simpatisan yang menggunakan jalur politik uang untuk memenangkan pasangan calon idolanya, bahkan tim sukses yang berusaha melakukan money politic,” tegas Petit.
Ia juga mengungkapkan bahwa satgas-satgas tersebut telah tersebar di seluruh wilayah, bekerja secara terang-terangan maupun tersembunyi.
Baca Juga: Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
“Kami sudah sebar semuanya, di masyarakat juga sudah kami pasang, apabila ada maka kami akan langsung bergerak,” lanjutnya.
Menurut Petit, pihak kepolisian telah mengantongi sejumlah nama yang diduga akan melakukan "serangan fajar" menjelang masa tenang.
“Satgas kami juga sudah berkumpul dan memang ada beberapa nama-nama yang kami curigai sebagai orang-orang yang akan bergerilya di masa tenang. Bahkan sekarang kita sudah pantau mereka-mereka ini,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pelaku politik uang, baik pemberi informasi maupun penerima, akan diproses sesuai hukum. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pelaku uang politik dapat dikenakan hukuman penjara minimal 12 bulan hingga 108 bulan, dengan denda antara Rp24 juta hingga Rp1 miliar.
Praktik politik uang diprediksi akan terjadi di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Kubu Raya, Kota Singkawang, dan wilayah utara serta timur Kota Pontianak.
Baca Juga: Midji Tantang DPR RI Terkait Pemekaran Kapuas Raya
“Kami melihat potensi terbesar modus politik uang itu di Kabupaten Kubu Raya, Kota Singkawang, Kota Pontianak wilayah utara dan timur, dan masih banyak lagi di tempat lain. Intinya sudah mengarah ke pola terstruktur,sistematis dan masif,” katanya.
Berita Terkait
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Midji Tantang DPR RI Terkait Pemekaran Kapuas Raya
-
Beras Berstiker Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Ditemukan di Sambas, Relawan Midji-Didi Laporkan ke Bawaslu
-
Sutarmidji Sindir Pesaing di Debat Kedua Pilgub Kalbar, Tekankan Pentingnya Pahami Aturan Tata Kelola Pemerintahan
-
Debat Kedua Pilgub: Midji-Didi Siap Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Kalbar
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
Terkini
-
Tips Merawat Mobil Listrik agar Tetap Optimal dan Tahan Lama
-
Polda Kalbar Bongkar Sindikat Oli Palsu! Ini Tips Jitu Hindari Produk Abal-Abal
-
Bus Tabrak Warung di Kubu Raya, Satu Orang Tewas, Polisi Buru Truk Kabur
-
Warga Keluhkan Pelayanan Perpustakaan Kalbar, Petugas Dianggap Tak Ramah
-
BRI Komitmen untuk Tumbuh Secara Sehat dan Berkelanjutan